Festival Pinggiran Yogyakarta Sebagai Sarana Pendidikan Kewarganegaraan bagi Pemulung
WARTAJOGJA.ID : Perkumpulan anak muda peduli pemilu dan demokrasi yang tergabung dalam Komunitas Cermat Demokrasi yang berkolaborasi dengan Komunitas Sekolah Marjinal sukses menyelenggarakan Festival Pinggiran Yogyakarta di Glendongan, Tambakbayan, Caturtunggal, Sleman.
Festival Pinggiran Yogyakarta tersebut dilakukan guna memberikan pendidikan kewarganegaraan kepada para pemulung yang beberapa diantaranya tidak memiliki KTP.
Kegiatan ini adalah bagian dari keseluruhan proses advokasi yang akan Cermat Demokrasi lakukan untuk mendorong pemenuhan hak sipil dan politik bagi para pemulung. Acara tersebut dihadiri oleh 31 warga Glendongan yang berprofesi sebagai pemulung yang terdiri dari 20 orang dewasa dan 11 anak-anak.
Turut hadir dalam acara tersebut Aswino Wardhana selaku Komisioner KPU Kabupaten Sleman, Titok Hariyanto dan Sapta Rini selaku pembicara, para aktivis mahasiswa, serta penyelenggara pemilu tingkat kecamatan.
Acara tersebut dibuka dengan sambutan Aswino Wardhana selaku Komisioner KPU Kabupaten Sleman. Pada sambutan tersebut Aswino menyampaikan tentang pentingnya partsipasi warga negara dalam pemilu dan kesiapan KPU Kabupaten dalam mengawal hak pilih pemilih rentan.
“KPU siap membantu Bapak Ibu sekalian untuk terdaftar sebagai pemilih di 2024, bagi Bapak Ibu yang KTP-nya diluar Jogja nanti akan kami fasilitiasi dengan formulir A5”.
Pada acara tersebut hadir sebagai pembicara yaitu Titok Hariyanto (Ketua Atmawidya Alterasi Indonesia) yang menyampaikan pentingnya kesadaran tentang hak sipil dan politik warga negara dan Sapta Rini (Pengelola Desa Wisata Sukunan) yang menyampaikan tentang pengolahan sampah bernilai ekonomi berbasis pada pengalaman Desa Wisata Sukunan, Gamping, Sleman.
Selain pemaparan materi yang disampaikan pembicara, Rais Assad Faiz selaku ketua program advokasi ini menjelaskan bahwa acara tersebut juga diisi dengan tes kesehatan gratis, pembagian bantuan sosial berupa sembako, dan workshop karya seni untuk anak-anak.
“Harapannya dengan adanya tes kesehatan gratis, pembagian bantuan sosial, dan workshop untuk anak-anak tersebut, pesan dari acara festival sebagai sarana pendidikan kewarganegaraan bisa lebih menyentuh. Kita ingin memberikan gambaran bagaimana layanan-layanan sosial tersebut idealnya bisa kita dapatkan ketika kita tercatat sebagai warga negara negara Indonesia, sehingga para peserta yang belum memiliki KTP terdorong untuk mengurus KTP-nya.”.
Acara berlangsung meriah dan para peserta mengikuti kegiatan sampai selesai. Festival Pinggiran Yogyakarta ditutup dengan acara makan angkringan bersama dan foto-foto.
“Setelah acara ini, kami akan melakukan public hearing dengan mengundang pihak pemerintahan kabupaten sleman, DPRD, dan penyelenggara pemilu sebagai puncak dari advokasi pemenuhan hak sipil dan politik warga pemulung untuk menyampaikan aspirasi mereka. Khususnya, membantu mereka menyelesaikan persoalan data kependudukan dan terdaftar sebagai pemilih di pemilu 2024.” Imbuh Rais Assad Faiz
Post a Comment