News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dukung Softskill Mahasiswa dan Alumni UII Yogya, Bebas Jam Kerja Bagikan Ribuan Voucher Gratis

Dukung Softskill Mahasiswa dan Alumni UII Yogya, Bebas Jam Kerja Bagikan Ribuan Voucher Gratis




Sebanyak 30 ribu voucher pelatihan prakerja dibagikan pada platform Bebas Jam Kerja kepada mahasiswa dan alumni Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta untuk mengembangkan softskill di berbagai bidang pekerjaan. 


WARTAJOGJA.ID : Sebanyak 30 ribu voucher pelatihan prakerja dibagikan oleh Platform Bebas Jam Kerja kepada mahasiswa dan alumni Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta untuk mengembangkan softskill di berbagai bidang pekerjaan. 

Direktur Utama Bebas Jam Kerja, Andi Pranata yang memberikan 10 ribu voucher mengatakan ada berbagai materi yang ditawarkan dalam platformnya. 

Bebas Jam Kerja ingin membuka peluang berkarya bagi masyarakat di berbagai bidang. 

"Hari ini di UII kami beri 10 ribu voucher untuk dibagikan secara cuma-cuma. Ada banyak hal yang biaa dipelajari seperti materi ilustrasi menggambar pada marchendise sampai cara bagaimana bisa jadi bisnis. Ada juga ilustrasi buku anak, yang sedang naik. Kami memberikan cara bagaimana menghidupkan naskah dengan ilustrasi. Terpenting teman-teman ini suka dengan seni, pasti bisa produktif," ungkapnya. 

Bebas Jam Kerja menurut Andi berusaha memfasilitasi masyarakat yang ingin berjuang untuk produktif dari mana saja. Softskill yang dilatih dalam paket pelatihan enam jam memungkinkan peserta untuk menjadi freelancer atau bahkan membuka usaha mandiri. 

"Bisa mandiri dan bekerja dari mana saja. Bisa produktif tanpa terikat instansi tertentu karena bisa freelance dan jualan sendiri. Bisa menawarkan etalase digital juga agar menarik. Ini yang kami ingin kenalkan dalam Bebas Jam Kerja," ungkapnya lagi. 

Sementara, Deddy Nur Cahyanto, Chief of Staf PMO Prakerja Kementrian Koordinator Perekonomian, mengatakan berdasar data BPS 2019 ada 145 juta angkatan kerja di Indonesia yang mana 89 persennya di antaranya tak pernah dilatih. Mereka tidak memiliki sertifikat keahlian yang bisa menjadi nilai tambah dalam bursa persaingan kerja. 

"Artinya kalau melamar yang dibawa hanya ijazah. Perusahaan tentu membedakan dengan data. Uang pemerintah kalau ditotal hanya mampu melatih 800 ribu dari jumlah tadi. Padahal peningkatan angkatan kerja per tahun kita 2-3 juta. Itu sampai kapanpun tak akan mengejar. Akan sulit 2045 menyambut Indonesia emas. Maka itu Prakerja ingin hadir untuk membangun masyarakat berdaya menggandeng berbagai instansi swasta, bergotong-royong," tandasnya. 

Prof Jaka Nugraha, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII, menyambut baik adanya program Kartu Prakerja yang bersinergi. Pelatihan yang ada di program bisa menambah kompetensi lulusan ketika berupaya memasuki dunia kerja. 

"Ketika mahasiswa lulus masih butuh pengayaan atau penambahan kompetensi sesuai penyesuaian minat. Adanya fasilitasi pemerintah melalui Prakerja ini sangat kami apresiasi. Ada voucher 30 ribu yang bisa dimanfaatkan mahasiswa baik yang mau lulus maupun alumni yang ingin menambah kompetensi softskill, tentu ini hal yang baik," kata dia. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment