News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Perhatikan Keselamatan Karyawan, Sido Muncul Dapat Dua Penghargaan Kemnaker

Perhatikan Keselamatan Karyawan, Sido Muncul Dapat Dua Penghargaan Kemnaker


Sido Muncul meraih Kategori Platinum dalam program Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 serta Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS di Tempat Kerja (ist)

WARTAJOGJA.ID:  PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali sukses meraih penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2022 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Irwan Hidayat sebagai Direktur Sido Muncul, menerima penghargaan untuk kategori ‘Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Tempat Kerja Tahun 2022 Provinsi Jawa Tengah’ bersama 916 perusahaan di seluruh tanah air.

Ini merupakan tahun kedua Sido Muncul bisa mempertahankan anugerah tersebut. Irwan mengaku senang, menurutnya penghargaan yang diterima adalah hasil dari upaya perusahaan yang sudah berdiri sejak 1951 itu dalam melindungi karyawan.

“Saya pertama senang, karena terutama kalau ini kan hasil daripada sebuah perusahaan yang melindungi karyawan,” kata Irwan Hidayat di kantor Sido Muncul, Jakarta Selatan, Selasa, 25 Mei 2022.

“Sido Muncul bisa seperti hari ini karena karyawannya hebat-hebat,” lanjut Irwan.

Irwan Hidayat mengatakan perusahaan menjalankan program seperti yang dianjurkan oleh pemerintah.

Seperti sistem kerja yang bukan 100 persen karyawan masuk, melainkan setengah atau sepertiga dari jumlah karyawan. Lalu menaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker serta jaga jarak.

“Terus karena kita pabrik jamu, kita produksi sendiri, minum tolak angin. Kemudian kita juga ada vitamin C 1000 yang kita berikan,” tutur Irwan.

Irwan mengaku mati-matian mempertahankan para karyawan agar tidak sakit. 

Meskipun ada pula yang sakit, tapi ia tetap bersyukur perusahaan masih bisa memproduksi produk sesuai permintaan pasar.

“Mati-matian kita mempertahankan supaya mereka nggak sakit. Supaya kita bisa tetap memproduksi, sulit sekali loh, saya sendiri semua keluarga kena,” lanjut Irwan.

Selain itu, HRBP Operation Manager Sido Muncul, Bezaliel Pakke, mengungkap kasus Covid-19 di Sido Muncul sudah memasuki tahap zero cases pada Maret 2022. Dan yang paling penting ada program vaksin hingga booster untuk seluruh karyawan.

“Sejak Maret kita sudah zero cases. Dan yang paling penting lagi adalah upaya manajemen untuk bagaimana seluruh karyawan ikut vaksin sampai dengan dosis 3,” ujar Bezaliel Pakke.

Irwan juga menyoroti bagaimana berharganya keberadaan karyawan yang sama pentingnya dengan bisnisnya. Salah satu cara mempertahankannya adalah melindungi mereka.

“Buat kami melindungi karyawan, juga melindungi lingkungan, itu sama pentingnya dengan bisnis kami. Bahkan basic dari sebuah usaha adalah karyawan yang loyal dan militan,” ungkap Irwan.

Irwan menganggap karyawannya sebagai partner yang juga harus disayangi dan diperhatikan. Jika pabrik terkenal dengan aturan kaku, berbeda dengan Sido Muncul yang selalu menerapkan asas kebijaksanaan dalam manajemennya.

“Karena karyawan ini yang paling berjasa waktu dari kecil dari nol sampai bisa menjadi perusahaan seperti hari ini. Itu karena karyawannya loyal, militan,” ucap Irwan.

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk juga konsisten menerapkan protokol kesehatan sesuai yang ketat di tempat kerja. 

Meski pemerintah telah melonggarkan sejumlah aturan pembatasan sosial, Sido Muncul tetap mendata setiap orang yang masuk kantor, menyediakan hand sanitizer di berbagai tempat, dan mendesinfeksi ruangan secara rutin.

Tak hanya di kantor pusat, penerapan ini juga berlaku di pabrik Sido Muncul di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. 

Hal tersebut membawa Sido Muncul meraih Penghargaan K3 Tahun 2022 Kategori Platinum dalam Program Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 di Tempat Kerja dari Kementerian Ketenagakerjaan RI. 

Penghargaan diserahkan langsung oleh Dirjen Binwasnaker & K3 Kemnaker RI, Haiyani Rumondang kepada perwakilan Sido Muncul.

Haiyani menjelaskan ajang ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan pelaksanaan K3 kepada perusahaan sekaligus memberikan motivasi kepada pihak-pihak terkait dalam mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.


Sido Muncul yang bermula dari racikan jamu masuk angin oleh nenek Irwan yakni Rakhmat Sulistio, pada 1930. Kini telah bertransformasi menjadi produsen jamu terbesar di Indonesia dengan karyawan yang melebihi 4000 orang.

Sido Muncul dapat menjadi pabrik dengan lebih dari 300 jenis produk, semuanya menurut Irwan adalah berkat kehadiran karyawan.

“Kalau nggak, nggak bisa jadi perusahaan pabrik. Setelah menjadi perusahaan pabrik, saya tetap pengin mempertahankan asas kebijaksanaan, kekeluargaan,” tandas Irwan Hidayat.

Selain itu, HRBP Operation Manager Sido Muncul, Bezaliel Pakke, mengungkap kasus Covid-19 di Sido Muncul sudah memasuki tahap zero cases pada Maret 2022. Dan yang paling penting ada program vaksin hingga booster untuk seluruh karyawan.

“Sejak Maret kita sudah zero case. Dan yang paling penting lagi adalah upaya manajemen untuk bagaimana seluruh karyawan ikut vaksin sampai dengan dosis 3,” ujar Bezaliel Pakke.
Irwan juga menyoroti bagaimana berharganya keberadaan karyawan yang sama pentingnya dengan bisnisnya. Salah satu cara mempertahankannya adalah melindungi mereka.

“Buat kami melindungi karyawan, juga melindungi lingkungan, itu sama pentingnya dengan bisnis kami. Bahkan basic dari sebuah usaha adalah karyawan yang loyal dan militan,” ungkap Irwan.

Irwan menganggap karyawannya sebagai partner yang juga harus disayangi dan diperhatikan. Jika pabrik terkenal dengan aturan kaku, berbeda dengan Sido Muncul yang selalu menerapkan asas kebijaksanaan dalam manajemennya.

“Karena karyawan ini yang paling berjasa waktu dari kecil dari nol sampai bisa menjadi perusahaan seperti hari ini. Itu karena karyawannya loyal, militan,” ucap Irwan.

Sido Muncul yang bermula dari racikan jamu masuk angin oleh nenek Irwan yakni Rakhmat Sulistio, pada 1930. Kini telah bertransformasi menjadi produsen jamu terbesar di Indonesia dengan karyawan yang melebihi 4000 orang.

Sido Muncul dapat menjadi pabrik dengan lebih dari 300 jenis produk, semuanya menurut Irwan adalah berkat kehadiran karyawan.
“Kalau nggak, nggak bisa jadi perusahaan pabrik. Setelah menjadi perusahaan pabrik, saya tetap pengin mempertahankan asas kebijaksanaan, kekeluargaan,” tandas Irwan Hidayat. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment