News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kronologi Covid-19 di Enam Sekolah Sleman Yang Akhirnya Tutup Sementara

Kronologi Covid-19 di Enam Sekolah Sleman Yang Akhirnya Tutup Sementara


Evakuasi siswa sekolah di Sleman ke isolasi terpusat Asrama Haji pasca terpapar Covid-19. dok. BPBD Sleman

WARTAJOGJA.ID : Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Yogyakarta menyatakan ada sejumlah sekolah di wilayahnya terpaksa ditutup sementara pasca para siswa dan gurunya terpapar Covid-19.

Selain di sekolah asrama Al-Azhar, Covid-19 juga menerjang sekolah lain seperti SMP Negeri 2 Depok, 
SD Salman Al Farizi Mlati, SD Lukmanul Hakim Ngaglik, SD Negeri Cebongan Mlati, dan SMP Negeri 1 Ngaglik.

"Sekolah sekolah yang terpapar itu  sementara kami minta kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh selama dua minggu ke depan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana Jumat 4 Februari 2022.

Ery merinci bagaimana kronologi penularan yang terjadi di tiap sekolah. Di mulai dari Al-Azhar yang merupakan sekolah asrama dan klaster terbesar dengan 74 siswa dan guru masih menjalani isolasi di Asrama Haji Sleman per Jumat ini.

"Di Al-Azhar ini awalnya hanya satu siswa yang diketahui terpapar, setelah tracing dilakukan pertama dari 90 kontak, ada 30 orang siswa juga terpapar," kata dia.

Lalu kasus di SMP Negeri 2 Depok. Awalnya  pada 31 Januari lalu ada seorang pegawai TU diketahui positif Covid-19 saat periksa mandiri.
Lantas tracing digebcarkan pada 29 orang kontak erat baik guru dan siswa dan hasilnya 3 guru positif termasuk kepala sekolah.

Beranjak ke SD Salman Al Farizi di Kecamatan Mlati, Ery mengatakan awalnya diketahui satu siswa terpapar dan saat tracing kontak dilakukan ditemukan 7 siswa dan seorang guru positif Covid-19.

Lantas di SD Lukmanul Hakim yang berada di Kecamatan Ngaglik, Ery mengatakan awalnya seorang siswa dinyatakan positif pada 29 Januari lalu dari hasil periksa mandiri.
Kemudian tracing dilanjutkan sekolah kepada 49 siswa dan 10 guru.

"Di SD Lukmanul Hakim ini dari tracing ditemukan 8 siswa dan 1 guru positif," kata Ery.

Adapun di SMP Negeri 1 Ngaglik, awalnya seorang guru diketahui positif Covid-19 pada 31 Januari lalu pasca berpergian dari luar kota. 

"Dari kontak erat guru itu hasil tracingnya 3 guru lain positif. Tapi ternyata guru-guru ini sudah sempat mengajar di kelas lain sehingga tracing berlanjut pada 200 siswa dan pada Jumat ini hasilnya ditemukan 4 siswa positif di SMP Negeri 1 Ngaglik itu," kata Ery.

Sedangkan di SD Negeri Cebongan, Kecamatan Mlati, lanjut Ery, awalnya ada sebanyak 4 siswa yang positif Covid  lalu ditracing oleh pihak puskesmas setempat tidak ada penambahan. (Han/Dia)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment