News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kenapa Kubah Lava Merapi Seolah Berhenti Tumbuh Tapi Asap Terus Mengepul?

Kenapa Kubah Lava Merapi Seolah Berhenti Tumbuh Tapi Asap Terus Mengepul?


Ilustrasi Merapi (ist)

WARTAJOGJA.ID  : Dua kubah lava Gunung Merapi belakangan seolah berhenti tumbuh dengan volume mentok masing masing 1,7 juta meter kubik untuk kubah barat daya dan 3 juta meter kubik untuk kubah bagian tengah.

Meski seperti tak menunjukkan pertumbuhan signifikan sejak awal 2022 ini, data aktivitas guguran dan awan panas Merapi tetap tinggi dan kepulan asap vulkanik kubah itu juga terus nampak keluar.

"Kubah lava barat daya sebenarnya lebih intensif ekstruksi magmanya, namun tubuh kubah memang tak berkembang signifikan," kata Kepala
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida Jumat 11 Februari 2022.

Hanik menuturkan penyebab tubuh kubah lava tak berkembang signifikan karena material baru yang intens dikeluarkan dari perut Merapi selama ini langsung longsor menjadi bentuk guguran lava juga awan panas.

"Pertumbuhan kubah barat daya itu 5 ribu meter kubik per hari dan kubah bagian tengah kawah 2 ribu meter kubik per hari," ujar Hanik.

Hanik membeberkan, perubahan morfologi kubah barat daya Merapi terutama terjadi di sisi kiri bagian atas atau persisnya sekitar lokasi sumber ekstrusi magma saat ini. Pada area ini morfologi selalu berubah akibat aktivitas ekstrusi yang langsung meluncur sebagai guguran lava dan awan panas.

"Kubah lava tengah kawah juga masih mengalami pertumbuhan di sisi barat daya meski dengan laju relatif rendah," kata Hanik yang menyebut kondisi tebing lama relatif stabil.

Hanik membeberkan berdasar catatan aktivitas Gunung Merapi pada 4—10 Februari 2022,  masih teramati sedikitnya 3 kali awanpanas guguran ke arah barat daya, hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur 1.800–2.000 meter. 

"Hujan abu juga sempat terjadi pada 6 Februari 2022, antara lain di Kecamatan Cangkringan, Sleman dan Musuk, Boyolali," kata Hanik. 

Adapun dalam sepekan terakhir juga terjadi guguran lava sebanyak 133 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.


"Pekan ini intensitas curah hujan sempat sebesar 43 milimeter per jam selama 25 menit di Pos Babadan pada tanggal 6 Februari 2022 namun tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," kata dia.

BPPTKG masih menetapkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang cukup tinggi dalam tingkat Siaga. (Yun/Dio)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment