News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Imlek, Covid-19 Yogya Pecah Rekor 114 Kasus

Imlek, Covid-19 Yogya Pecah Rekor 114 Kasus


Ilustrasi Omicron

WARTAJOGJA.ID : Gugus Tugas Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan rekor tambahan kasus baru bertepatan hari raya Imlek Selasa 1 Februari 2022.

"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY hari ini sebanyak 114 kasus, kasus aktif totalnya menjadi 496 kasus, " kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 DIY Berty Murtiningsih Selasa.

Temuan kasus baru di atas 100 kasus ini menjadi yang tertinggi sejak kasus baru terus tercatat rendah atau di bawah 10 kasus memasuki 2022 ini. Lonjakan kasus baru di DIY perlahan mulai terpantau sejak 25 Januari sebanyak 26 kasus, 26 Januari sebanyak 23 kasus, lalu 27 Januari sebanyak 25 kasus. Kasus makin berlipat lagi pada 28 Januari sebanyak 69 kasus, 29 Januari 53 kasus, 30 Januari 66 kasus dan 31 Januari 48 kasus.

"Untuk tambahan kasus hari ini tertinggi dari Kabupaten Sleman yakni 64 kasus," kata Berty.

Namun Gugus Tugas Covid-19 belum merinci lebih jauh, apakah ledakan kasus dari Sleman ini terkait klaster baru dari sebuah sekolah swasta yakni Al-Azhar di Sleman yang belakangan menulari 43 siswa dan guru atau lain lagi.

"Tambahan kasus hari ini hasil tracing kontak kasus positif sebanyak 80 kasus dan hasil periksa mandiri 34 kasus," ujar dia.

Namun dari lonjakan itu, tingkat keterisian ranjang rumah sakit rujukan di DIY masih di bawah 5 persen. Untuk ranjang kritikal, dari ketersediaan 141 unit terpakai 6 unit (4,26 persen) dan ranjang non kritikal dari ketersediaan total 1.144 unit terpakai 28 unit (2,45 persen).

Terkait penularaan massal di sekolah Al-Azhar yang ada di kawasan Mlati Sleman, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana mengatalan total ada 43 orang terdiri dari 30 siswa SMP, 7 siswa SMA, dan 6 guru.

Semuanya per Senin (31/1) telah menjalani isolasi di gedung Asrama Haji.

Dari penelusuran sementara, klaster di Al-Azhar ini bermula dari salah satu siswa SMP yang merasa tidak enak badan akhir Januari lalu dan pasca tes PCR diketahui ternyata positif Covid-19.

Diduga siswa ini terpapar dari luar sekolah karena meski tinggal di asrama masih sering bolak balik pulang ke rumahnya. Penularan pun menjadi masif karena sekolah itu asrama di mana siswa lebih intens bertemu.

"Saat itu tracing pertama dari kontak erat siswa SMP yang positif itu, diketahui 13 anak juga positif lalu tracing dilanjutkan akhirnya ketemu yang positif semua 43 orang," kata Ery. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment