News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Covid-19 Aktif Tembus 10.000 Kasus, Yogya Wanti-Wanti Lansia

Covid-19 Aktif Tembus 10.000 Kasus, Yogya Wanti-Wanti Lansia


Ilustrasi Covid-19 (ist)

WARTAJOGJA.ID : Kasus Covid-19 aktif di Daerah Istimewa Yogyakarta telah kembali melampui 10.000 kasus per hari ini Kamis 17 Februari 2022.

"Dengan penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 hari ini sebanyak 1.531 kasus, total kasus aktif di DIY menjadi 10.036 kasus," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 DIY Berty Murtiningsih dalam keterangan pers Kamis.

Lonjakan kasus aktif di DIY ini menjadi cukup signifikan mengingat catatan Gugus Tugas Covid-19 DIY sebulan sebelumnya atau 17 Januari 2022 kasus aktif diwilayah itu hanya 116 kasus. Artinya kenaikan kasus aktif dalam sebulan lebih dari 8.000 persen.

Berty menuturkan tingginya kasus harian masih didominasi hasil tracing kontak kasus positif yang mencapai 1.196 kasus. Sedangkan temuan kasus dari hasil periksa mandiri sebanyak 335 kasus.

"Kasus terkonfirmasi meninggal dunia hari ini ada dua orang dari Kabupaten Bantul dan Kulon Progo," kata dia. 

Dengan kenaikan kasus yang terus melaju itu, Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji mewanti-wanti masyarakat khususnya kelompok rentan seperti lanjut usia atau lansia.

"Sebab sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal itu lanjut usia dan memiliki komorbid atau penyakit penyerta," kata Aji.

Seperti misalnya lima kasus kematian yang dilaporkan Gugus Tugas Covid-19 DIY pada Rabu 16 Februari 2022 seluruhnya merupakan lansia atau berusia di atas 50 tahun.

Di antara pasien lansia yang meninggal dunia itu sebagian besar sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua namun memiliki komorbid masing masing seperti asma, jantung, juga hipertensi. Adapun satu lansia yang meninggal belum divaksin juga memiliki komorbid diabetes. 

"Dari lima pasien lansia yang meninggal kemarin hanya satu yang tidak memiliki komorbid dan sudah dua kali mendapatkan vaksinasi," kata Aji.

Aji meminta masyarakat lebih mawas dengan sebaran penularan saat ini. Tak terkecuali mereka yang bukan lansia.

"Misalnya yang terkena anaknya yang masih muda, tanpa gejala, tapi kemudian menulari anggota keluarga di rumahnya yang sudaah lansia dan memiliki komorbid, ini yang berbahaya," kata dia. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment