News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kampung Ketandan Malioboro Gelar Pekan Budaya Tionghoa Daring

Kampung Ketandan Malioboro Gelar Pekan Budaya Tionghoa Daring


Kampung Ketandan Malioboro

WARTAJOGJA.ID : Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC) memutuskan tidak menggelar Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XVII 2022 secara langsung atau offline di Kampung Pecinan Ketandan Malioboro Yogya tahun ini.

Event yang selalu dinanti wisatawan saat Imlek karena beragam atraksi dan kulinernya itu, tahun ini hanya bisa disaksikan secara daring melalui kanal Youtube PBTY Chanel.

"Jadi tidak ada acara di Kampung Ketandan seperti tahun tahun sebelumnya, tetapi PBTY XVII tetap kami selenggarakan secara online atau live stream mulai tanggal 11-15 Februari 2022," kata Pengurus Bidang Humas JCACC Bekti Minggu (30/1).

PBTY secara daring ini mau tak mau jadi pilihan paling bijaksana mengingat Covid-19 di Yogyakarta masih fluktuatif. Bahkan kasus baru di DIY turut kembali melonjak sepekan terakhir seiring merebaknya Omicron di berbagai daerah.

Pihak penyelenggara PBTY pun tak mau ambil resiko lebih jauh dengan situasi ini. Meskipun sampai saat ini kawasan Malioboro sendiri terlihat masih sangat ramai wisatawan berbagai daerah.

"Jika mengacu data kunjungan PBTY tahun-tahun sebelumnya, dalam sehari saat perayaan itu di Kampung Ketandan bisa berjubel 10.000 orang lebih, ini sangat beresiko jika digelar offline," kata Bekti.

“Karena pemerintah masih menyatakan pandemi maka kami putuskan PBTY 2022 kali ini sama seperti tahun kemarin, yaitu virtual,” Bekti menambahkan.

PBTY biasanya digelar di kawasan Kampung Pecinan, Kampung Ketandan Yogyakarta satu minggu setelah perayaan Tahun Baru Imlek atau menjelang perayaan Cap Gomeh.

Meskipun digelar secara daring namun Bekti memastikan, rangkaian kegiatan akan tetap menarik. PBTY tahun ini mengangkat tema Lestari Budayaku, Mewangi Negeriku.

“Masyarakat dapat berinteraksi melalui kanal Youtube yang kami sediakan,” kata dia.

Rangkaian acara PBTY 2022 ini mulai dari webinar tentang seputar perayaan Imlek, podcast tentang shio Macan Air, festival barongsai, atraksi kepala naga atau liong, hingga musik.

Adapun Kepala Dinas Pariwisata DIY 
Singgih Rahardjo sebelumnya
menyatakan belum berencana melakukan penutupan objek wisata meski Gugus Tugas Covid-19 setempat mencatat kenaikan kasus sepekan ini.

"Untuk sampai saat ini objek wisata masih beroperasi dan bisa menerima kunjungan wisatawan," kata Singgih.

Hanya saja, Singgih telah menginstrukaikan semua pelaku usaha wisata benar benar ikut mewaspadai sebaran potensi varian Omicron di wilayah itu. 

"Tetap perlu upaya mitigasi menghadapi kasus Covid-19 dengan menjaga protokol kesehatan bagi semua pelaku usaha wisata dan wisatawan," kata dia.

Upaya mitigasi dimaksud, antara lain tidak mengabaikan skrining wisatawan yang masuk destinasi dengan aplikasi PeduliLindungi dan monitoring aktivitas wisatawan agar mematuhi protokol. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment