News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Penelitian UMY Ungkap Tantangan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Penelitian UMY Ungkap Tantangan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka


Hasil studi Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dipaparkan pada Rapat Senat Dampak MBKM, Jumat (24/12/2021), di Hotel Alana Jalan Mayjen Sutoyo Yogyakarta.


WARTAJOGJA.ID: Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
yang dicetuskan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) awal 2020 silam sejatinya bertujuan memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendiikan, dan merdeka dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi vang berbelit serta mahasiswa diberikan kebebasan  untuk memilih  bidang yang mereka sukai. 

Namun di lapangan masih ditemukan sejumlah kendala.

Ini terungkap dari hasil penelitian Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang dipaparkan pada Rapat Senat Dampak MBKM, Jumat (24/12/2021), di Hotel Alana Jalan Mayjen Sutoyo Yogyakarta.

Sejumlah profesor memberikan masukan pada rapat yang diselenggarakan dengan menggunakan bantuan pendanaan program penelitian kebijakan MBKM dan pengabdian masyarakat berbasis hasil penelitian perguruan tinggi swasta Ditjen Diktiristek tahun anggaran 2021 itu. Masukan tersebut sangat berguna untuk penyempurnaan program ke depan agar semakin baik.

Adapun metode riset dilakukan dengan mengumpulkan data dari responden mewakili seluruh elemen kampus UMY.

“36 persen responden menyatakan UMY masih menghadapi kendala melaksanakan MBKM, di antaranya belum semua memahami MBKM secara rinci. Kendala lainnya, belum semua memahami teknis hak belajar tiga semester di luar program studi,” ungkap Slamet Riyadi ST M Sc Ph D, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan UMY.

Didampingi Ketua Senat UMY Prof Heru Kurnianto Tjahjono SE MM serta Prof Dyah Mutiarin selaku Guru Besar Ilmu Pemerintahan UMY, Slamet juga menyebut masih ada kendala dosen kurang memiliki kompetensi dan sertifikasi tertentu seperti yang disyaratkan berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) MBKM.
Meski terdapat beberapa kendala, lanjut Slamet, dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan MBKM ternyata sudah selaras dengan program pengembangan UMY sebagai Research Excellence University.

“83 persen responden menyatakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka punya dampak positif terhadap UMY,” kata dia.

Di hadapan peserta rapat, Slamet Riyadi juga menyinggung tentang profil kinerja penelitian UMY 2018-2020. “Kami simpulkan sementara, pengembangan UMY sebagai Research Excellence University sudah selaras dengan MBKM. Secara khusus implementasi MBKM di UMY masih fokus pada belajar di luar kampus,” jelasnya.
Dia menambahkan, sebelum Merdeka Belajar Kampus Merdeka diluncurkan, UMY tetah menetapkan indikator kinerja strategis. Indikator yang sudah berjalan selama kurun waktu 2017-2019 itu ternyata selaras dengan delapan IKU MBKM.

Dari delapan indikator itu tiga di antaranya adalah lulusan mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus serta dosen berkegiatan di luar kampus.

“UMY telah melaksanakan program secara substansial sesuai dengan kebijakan MBKM terutama pada IKU nomor tiga dan lima, yaitu dosen berkegiatan di luar kampus dan pemanfaatan hasil kerja dosen,” kata Slamet. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment