News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Hujan Merapi, Mata Air Kembali Rusak, Awan Panas dan Lava Pijar Terus Terjadi

Hujan Merapi, Mata Air Kembali Rusak, Awan Panas dan Lava Pijar Terus Terjadi


Petugas BPBD Sleman memantau aliran Kali Bebeng Jumat (17/12) (ist)

WARTAJOGJA.ID : Puncak Gunung Merapi intens diguyur hujan pada Desember ini dengan curah hujan fluktuatif tiap harinya.

Curah hujan fluktuatif itu dibarengi mulai intensnya awan panas dan lava pijar kembali pada bulan ini.

"Pada minggu ini sempat terjadi hujan di pos pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 77 milimeter per jam selama 180 menit, tepatnya di Pos Kaliurang pada tanggal 16 Desember 2021," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida Jumat 17 Desember 2021.

Dengan curah hujan itu, lanjut Hanik, memang tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Namun intensitas awan panas dan lava pijar tampak lebih tinggi dari pekan pekan sebelumnya.

"Sepekan ini, 10-16 Desember 2021, teramati tiga kali awanpanas guguran dan 116 lava pijar kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Hanik.

Namun tingginya aktivitas vulkanik Merapi itu, tidak diikuti dengan adanya perubahan morfologi yang signifikan baik kubah barat daya maupun kubah tengah. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.622.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 
3.007.000 meter kubik alias nyaris sama dengan pekan sebelumnya.
 
"Hanya saja intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan dengan minggu lalu," kata Hanik.
 
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif ini belum membuat BPPTKG Yogyakarta menurunkan status aktivitasnya ke level Siaga.

Karena potensi bahaya saat ini masih berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara–barat daya sejauh maksimal tiga kilometer ke arah sungai Woro dan sejauh lima kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. 

"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak," kata dia.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengungkap hujan di puncak Gunung Merapi Jumat ini kembali memicu banjir lahar terjadi di sungai berhulu Merapi khususnya Kali Bebeng.

"Banjir lahar itu kembali merusak mata air Umbul Bebeng," kata Makwan. (Ban/Tyo)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment