News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Penguasaan Teknologi Bagi Tenaga Pendidik Jadi Kunci Keberhasilan Pembelajaran

Penguasaan Teknologi Bagi Tenaga Pendidik Jadi Kunci Keberhasilan Pembelajaran





Magelang - Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai sektor kehidupan manusia, termasuk di sektor pendidikan. Kondisi ini memaksa kebijakan physical distancing atau menjaga jarak fisik untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. 

Pemerintah yang mengeluarkan kebijakan supaya menerapkan belajar secara daring dengan memanfaatkan teknologi. Kebijakan ini pun menimbulkan tantangan tersendiri. 

Pembelajaran secara online harusnya mendorong siswa menjadi kreatif, mengakses sebanyak mungkin ilmu pengetahuan, serta menghasilkan karya. 

Hal tersebut dikatakan oleh Dosen Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik, FISIPOL UGM, Indri Dwi Apriliyani dalam webinar literasi digital dengan tema “Pendidikan Bermutu di Masa PTM untuk Generasi Anak Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (04/11/2021).

“Tantangan pendidikan di masa pandemi seperti ini dari sisi teknologi digital, yakni lebih luasnya akses pengetahuan. Lalu perlunya komunikatif, kolaboratif. Selain itu juga tantangan berupa kurikulum sekolah yang masih kurang dalam menghadapi perubahan,” kata dia. 

Tantangan dari sisi teknologi berupa penguasaan penggunaannya yang masih rendah. Tidak semua guru menguasai teknologi dan keadaan pun hampir sama dengan yang dialami para siswa. 

Kemudian juga masih banyak sekolah yang memiliki keterbatasan teknologi dan kurikulum yang ada, atau belum ramah dengan penggunaan teknologi untuk diterapkan dalam pembelajaran. 

Selain pembelajaran secara daring, pembelajaran tatap muka pun bisa dengan memanfaatkan teknologi. Semisal saja dengan presentasi di ruang kelas, guru bisa memanfaatkan teknologi agar bisa menarik minat siswa.

Lanjut Indri, mewujudkan pendidikan bermutu di era digital ini merupakan tugas pendidik. Ia menyebut, pendidik harus menyadari bahwa mereka adalah fasilitator, yakni pendamping bagi siswanya dalam mengakses pembelajran. 

Pendidik juga harus meningkatkan basis pengetahuan yang dimiliki. Kemudian memproses akumulasi pengetahuan dari beragam sumber, termasuk dari internet. “Pendidik harus menginisiasi perubahan di sekolah dengan memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran,” ujarnya. 

Narasumber lain, Dosen UII, Alif Lukmanul Hakim mengatakan saat ini masyarakat Indonesia berada di era digital. Adapun ciri generasi digital yang pertama yakni identitas diri, yaitu cenderung menampilkan identitasnya mereka ramai-ramai membuat akun di media sosial. 

Ciri kedua yaitu generasi digital cenderung lebih terbuka, blak-blakan, suka mencari sensasi dan berfikir lebih agresif. Selanjutnya yakni generasi ini cenderung ingin memperoleh kebebasan. Mereka enggan untuk diatur dan dikekang. Anak-anak generasi digital atau milenial menginginkan kendali sesuka hati dalam berselancar di internet. 

Kemudian generasi digital selalu mengakses dengan Google, bing atau mesin pencari lainnya. Kemampuan belajar mereka jauh lebih cepat karena segala informaasi ada di ujung jari mereka.

Untuk itu, lanjut Alif, perlu adanya literasi dan empat pilar literasi digital yang dimiliki oleh para generasi digital ini. Yakni pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Dipandu moderator Nadia Intan, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Azis Amin Mujahidin (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang), Akhmad Ramdhon (Staf Pengajar Sosiologi FISIP UNS), dan Jurnalis & Content Creator Ade Wahyu, selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment