News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Menjadikan Internet Ladang Pembelajaran Bermanfaat

Menjadikan Internet Ladang Pembelajaran Bermanfaat






SRAGEN: Internet merupakan produk kebudayaan dan sudah semestinya digunakan untuk memajukan kehidupan berbudaya. Namun, bak pisau bermata dua internet juga dapat memberikan dampak positif dan negatif tergantung cara dan tujuan penggunaannya.

"Tantangan era digital, beragam informasi semakin merasuk dalam hingga ke gawai setiap orang baik diharapkan maupun tidak, lalu kemampuan individu dalam memilih dan memilah informasi menjadi hal yang mendesak," ujar Dedi Ramanta, anggota Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Pentingnya Penguasaan Literasi Digital Guru Melalui Platform Pembelajaran Modern yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (24/11/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Dedi mengatakan untuk itulah literasi digital menjadi signifikan. Relevansinya tidaknya sebagai komplementer tetapi sebagai program prioritas bersama dalam kerangka upaya edukasi pengguna internet.

"Literasi digital penting sebagai upaya agar dapat memahami informasi apapun, tentunya kita harus memiliki kemampuan literasi yang baik," kata Dedi. 

Jika dilihat dari pengertiannya, literasi merupakan skill atau kemampuan seseorang yang berhubungan dengan kegiatan membaca menulis serta memahami sebuah ide dan informasi hingga kemampuan problem solving atau memecahkan masalah tertentu.

"Untuk dapat memahami sebuah informasi secara utuh, tepat dan akurat maka dibutuhkan kemampuan berbahasa atau linguistik yang baik pula," jelas Dedi.

Dedi merujuk data International Telecommunication Union atai ITU yang menekankan perlunya perhatian kepada generasi muda yang telah akrab dengan dunia digital atau digital native yaitu mereka yang lahir setelah tahun 1980.

Dari situ, lembaga kajian itu merekomendasikan bahwa memahami cara digital native dengan belajar, bermain bahkan melibatkan diri ke tengah masyarakat.

"Langkah ini akan sangat membantu dalam menyusun dan merencanakan masa depan mereka sebab di Indonesia 50 persen pengguna internet adalah digital native," sebut Dedi Ramanta.

Dedi mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat literasi yang amat sangat rendah. Catatan yang cukup parah pernah diterbitkan oleh programme for International student assessment atau PISA di tahun 2012. Dimana saat itu Indonesia menempati menempati urutan 64 dari 65 negara yang diteliti mengenai minat baca dan literasinya.

Tidak hanya itu kajian World Most Literate Nations mencatat Indonesia juga pernah menempati urutan ke 60 dari 61 negara literasi terendah. Data itu mengungkap remaja Indonesia umumnya lebih menyukai membaca literatur atau sesuatu yang berhubungan dengan minat dan hobinya dibandingkan dengan literatur ilmu pengetahuan ataupun berita yang bermanfaat. 

"Hal ini tentu harus segera dibenahi oleh seluruh elemen terutama profesi yang berhubungan dengan dunia akademis khususnya guru," kata Dedi.

Narasumber lain Yuni Mustani selaku pegiat kewirausahaan sosial mengatakan UNESCO merumuskan tugas pendidikan holistik membantu murid untuk learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together. Atau belajar tahu, belajar bekerja, belajar hidup, dan belajar hidup bersama.

"Artinya di era ini yang utama salah satunya dari proses pendidikan yakni adanya kemampuan adaptasi," kata dia.

Sebab di masa pandemi ini, pendidikan belajar dari rumah ditengarai memicu learning loss.

"Penurunan kualitas belajar karena tingkat penyerapan rendah, hanya 33 persen, dan banyaknya anak putus sekolah karena keterbatasan akses sumber daya serta gangguan kesehatan mental," kata dia.

Sehingga penguasaan teknologi keterampilan digital menjadi keharusan adaptasi juga perilaku dan pola pikirnya.

Webinar itu juga menghadirkan narasumber resource person for Seamolec Online Traning Dona Octanary, peneliti Paramadina Septa Dinata, serta dimoderatori Yade Hanifa dan Nindy Gita sebagai key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment