News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Mendukung Terwujudnya Pemerataan Akses Pendidikan Era Digital

Mendukung Terwujudnya Pemerataan Akses Pendidikan Era Digital





PEKALONGAN : Belanja pendidikan RI adalah sekitar 20 persen dari anggaran APBN. Artinya, masih banyak ruang untuk memberikan perhatian kepada pendidikan terutama mengejar ketertinggalan di sisi infrastruktur pendidikan.

"Termasuk ketersediaan infrastruktur digital, pemerataan ini masih menjadi tantangan bagi pemerintah mengingat Indonesia secara geografis cukup luas dengan pulau pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke," kata Alfan Gunawan, konsultan senior Opal Communication saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Pendidikan online sebagai upaya mendukung merdeka belajar" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (10/11/2021).

Dalam webinar yang diikuti 300-an peserta itu, Alfan menyatakan pemerataan infrastruktur memungkinkan makin masifnya edukasi tekonologi informasi dan komunikasi atau TIK bagi masyarakat.

"Manfaat penerapan TIK ini sangat besar sebagai modal masyarakat menghadapi berbagai tantangan era digital," kata Alfan.

Ia mencontohkan pemanfaatan TIK berguna antara lain untuk mengatasi rendahnya rasio guru dan siswa. "Dengan TIK beban guru dapat dikurangi dengan mengalihkan sebagian inisiatif pembelajaran kepada siswa," kata dia. Selain itu TIK juga bermanfaat untuk fleksibilitas dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Siswa dan guru jadi tidak jenuh dengan model konvensional.

"Yang jelas TIK juga akan melepaskan siswa dan guru dari ketergantungan ruang dan waktu, sehingga kemungkinan akan memperluas layanan pendidikan," kata dia. 

Alfan membeberkan pengayaan dalam proses pembelajaran bakal lebih optimal melalui penerapan TIK.

Alfan menambahkan tak dapat dimungkiri bahwa teknologi dapat menggantikan sebagian peran guru. Terutama untuk mengkonsumsi pengetahuan terkait kemampuan teknis dan prosedural.

"Tapi untuk menciptakan pengetahuan baru, pikiran cerdas, kreatif, dan kritis guru adalah ujung tombaknya.

Narasumber lain webinar itu, jurnalis Didin Sutandi mengatakan masyarakat tidak cukup hanya mampu mengoperasikan berbagai perangkat TIK dalam kehidupannya sehari-hari.

"Tetapi juga harus bisa mengoptimalkan penggunaan TIK itu untuk memberi manfaat bagi dirinya dan orang lain," kata Didin.

Didin melanjutkan kecakapan digital menjadi sumber pengetahuan dalam memanfaatkan media digital secara cermat.

"Orang jadi tak mudah tertipu atau berbuat semaunya di ruang digital ketika menguasai kecakapan digital sebagai pegangannya," kata Didin.

Webinar itu juga menghadirkan narasumber Kasie SMP Dinas P dan K Pekalongan, pendidik SMKN 1 Kedungwuni Pekalongan Susilo, serta dimoderatori Zacky Ahmad dan Ronald Silitonga selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment