News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Maksimalkan Teknologi, Guru Harus Upgrade Skill

Maksimalkan Teknologi, Guru Harus Upgrade Skill




Bantul - Di tengah derasnya arus informasi digital yang serba terbuka, menjadi penting untuk menggalakkan literasi digital secara cerdas tepat, dan cermat. Langkah ini dinilai wajib, guna memberikan edukasi pada masyarakat agar melek digital. 

Hal tersebut dikatakan oleh Dosen DKV Universitas Sahid Surakarta, Ahmad Khoirul Anwar dalam webinar literasi digital dengan tema “Menjadi Pendidik Cerdas dan Cakap Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Kamis (11/11/2021).

Anwar mengungkapkan ada tiga alasan pentingnya literasi digital itu. Pertama yakni proteksi, yaitu perlunya kesadaran atas keselamatan dan kenyamanan pengguna internet seperti data keamanan pribadi, keamanan daring serta privasi individu.

Kedua hak, yakni terkait hak kebebasan berekspresi yang dilindungi, hak atas kekayaan intelektual dan berserikat dan berkumpul. 

“Yang ketiga pemberdayaan, yakni untuk pemberdayaan pengguna internet agar mampu menghasilkan karya yang produktif, jurnalisme warga, dan kewirausahaan serta hal-hal yang berkait etika informasi,” tuturnya. 

Sedangkan urgensi literasi digital bagi guru sendiri yakni selain pengetahuan yang cukup pada pendidik dalam melaksanakan pembelajaran daring ini, maka kreatifitas sangat diperlukan agar tercipta adanya iklim belajar yang menyenangkan. 

“Selain itu juga untuk meningkatkan pengalaman belajar baik pada pendidik maupun peserta didik,” ujarnya. 

Anwar mengungkapkan penetrasi internet di Indonesia membuka peluang yang sangat besar bagi siapa saja untuk menjadi kreatif dan produktif. 

“Kita bisa memanfaatkan teknologi digital sebaik mungkin untuk pengembangan diri maupun peningkatan kualitas hidup. Permasalahannya adalah bukan lagi pada suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, tetapi mau atau tidak mau,” kata dia. 

Anwar mengatakan untuk bisa memanfaatkan peluang besar itu, maka perlu memperbarui softskill dan hardskill. “Manfaatkan semaksimal mungkin gadgetmu dan tetaplah kreatif, produktif, inovatif, dan kontributif, agar menjadi pendidik yang cerdas dan cakap digital,” ujarnya. 

Narasumber lainnya, Praktisi Pendidikan, Imam Wicaksono mengatakan cakap literasi digital yakni kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format dari beragam sumber yang disajikan melalui komputer atau digital. 

Menurutnya, cakap berliterasi digital ini penting karena bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kemudian juga menumbuhkan rasa keingintahuan akan ilmu pengetahuan. “Bisa lebih inovatif, dan senantiasi berpikir kritis. Selain itu juga membentuk pribadi yang kreatif,” ujarnya. 

Imam juga membeberkan mengenai bahaya terselubung di dunia maya, yang meliputi kekerasan siber, semisal radikalisme, terorisme, menyakiti diri, penculikan, dan bunuh diri. Kemudian adiksi siber, yakni kecanduan gawai karena terpapar sosial media, game online, dan pejudian online. 

Selain itu juga perundungan siber, meliputi hoaks, ujaran kebencian, tindakan memata-matai, dan penipuan online. 

“Untuk mendeteksi hoaks, judul yang sensasional dan bombastis dipakai untuk mencuri perhatian dan meningggalkan kesan kepada pembaca. Kemudian waspadai akun dan website yang diindikasi menyebarkan hoaks. Biasanya akun-akun palsu dan website palsu yang digunakan,” ucapnya.

Dipandu moderator Dimas Satria, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Yuni Wahyuning (Praktisi Pendidikan), Akhmad Ramdhon (Staf Pengajar Sosiologi Fisip UNS), dan Content Creator, Cindy A. Endge, selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment