News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Literasi Digital untuk Mendukung Pengembangan Minat dan Bakat

Literasi Digital untuk Mendukung Pengembangan Minat dan Bakat




Purbalingga – Kementerian Kominfo RI kembali menggelar webinar literasi digital untuk masyarakat Kabupaten Purbalingga, kali ini dengan tema diskusi “Mengembangkan Minat dan Bakat dengan Literasi Digital”, Selasa (16/11/2021). Melalui kegiatan ini pemerintah mengenalkan konsep kecakapan literasi digital yang terangkum dalam empat aspek yaitu digital safety, digital skill, digital culture, digital ethics. 

Zacky Ahmad (entertainer) memandu jalannya diskusi dengan menghadirkan empat narasumber: Nuzran Joher (Anggota Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI), M. Nurkhoiron (Yayasan Desantara), Imam Buchori (Kabid PAI Kanwil Kemenag Jateng), Evi Sopandi (Peneliti Madya Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagaman Kemenag RI). Serta Putri Juniawan (tv presenter) sebagai key opinion leader. 
Peneliti Madya Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagaman Kemenag RI Evi Sopandi menjelaskan bahwa era digital membuat arus lalu lintas hadir dengan begitu cepat dan dapat dengan mudah dikonsumsi oleh masyarakat luas. Dalam konteks masyarakat digital pengguna dapat berperan sebagai produsen sekaligus konsumen informasi. Kondisi tersebut melahirkan implikasi negatif dan positif.
Dari sisi positif, era digital memudahkan komunikasi massal tanpa batas ruang dan waktu. Berbagai sumber referensi informasi sangat berlimpah untuk mempelajari segala hal. Namun implikasi negatifnya, era digital memicu bahaya kejahatan digital seperti pencurian data, penipuan, persebaran konten negatif, dan hoaks. Dalam konteks inilah memahami minat dan bakat literasi digital serta budaya digital menjadi penting untuk dipahami lebih banyak lagi. 
“Pengembangan literasi digital dibutuhkan untuk memperkuat pengetahuan publik untuk hidup di era digital. Tanpa penguatan literasi digital masyarakat akan mudah terprovokasi, rentan melakukan tindakan yang dapat merugikan solidaritas bermasyarakat. Masyarkat tidak hanya mempunyai kemampuan menggunakan perangkat digital tetapi dapat memanfaatkannya sengan penuh tanggung jawab,” jelas Evi Sopandi
Dengan kecakapan literasi digital, masyarakat dapat menciptakan budaya digital yang aman dan nyaman. Menerapkan literasi digital dan budaya digital positif salah satu contohnya adalah memanfaatkan media digital untuk mendapatkan pemahaman atas suatu informasi secara utuh agar tidak terjebak hoaks apalagi turut menyebarkannya. 
“Kompetensi yang harus dimiliki warga digital adalah mampu mengakses informasi, menyeleksi, memahami, menganalisis, memverifikasi, mengevaluasi informasi sebelum memutuskan untuk mendistribusikannya. Pun ketika memproduksi informasi kemampuan tersebut mesti menjadi pondasi agar informasi yang disampaikan tidak menimbulkan kegaduhan,” terangnya. 
Budaya dan literasi digital menjadi pegangan dalam bermedia untuk bisa menjaga persatuan bangsa dengan menjaga nilai pluralisme, toleran, multikultural, harmoni, seimbang, berkemanusiaan, berketuhanan, bergotong royong, berkeadilan, serta citra positif lainnya. 
M. Nurkhoiron dari Yayasan Desantara menambahkan konsep keamanan dalam bermedia digital perlu dipahami warga digital Indonesia. Apalagi mengingat peluang pengguna internet yang cukup tinggi sehingga harus diarahkan penggunaannya secara positif. Khususnya para pelajar dan peserta didik yang masih membutuhkan pengawasan dan kontrol dalam memanfaatkan teknologi. 
Dengan penetrasi penggunaan internet yang besar itu, pengguna media harus bisa meningkatkan kapasitas skill. Namun peluang yang besar itu juga terdapat kerentanan, utamanya data pribadi yang bisa bocor jika tidak diamankan. Tidak hanya itu ancaman digital juga dapat berupa kejahatan seperti peretasan, penipuan, phising, dan sebagainya. 
“Dalam mengatasi keamanan digital, pengguna harus proaktif meningkatkan keamanan pribadi dengan memberikan proteksi mengunakan passoword, mengatur desain keamanan yang kuat. Dalam hal ini negara juga berperan untuk membangun regulasi untuk melindungi data warganya agar tidak bocor dan disalahgunakan,” jelasnya. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment