News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kejahatan Digital Terus Mengancam, Lindungi Diri dan Keluarga

Kejahatan Digital Terus Mengancam, Lindungi Diri dan Keluarga




BOYOLALI : Teknologi digital telah menjadi realitas baru bagi masyarakat sekaligus menciptakan berbagai kebiasaan baru dalam keseharian kita. 
Mulai norma sosial dan cara pandang atas kenyataan membuat konsekuensi yang dibawa era digital hampir sebagian besar mempengaruhi aktivitas masyarakat.

“Yang tak berubah dari perubahan itu, selalu ada aspek potensi kejahatan tak terkecuali ruang digital, sehingga menuntut kita lebih kuat dalam menjaga privasi karena kejahatan cyber tidak hanya mengancam perangkat, namun juga bisa mengancam individu,” kata blogger Ragil Triatmodjo saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Belajar Menjadi Pintar Dengan Literasi Digital" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (22/11/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Ragil mengatakan salah satu kejahatan digital bisa dimulai akibat kebocoran data pribadi dan privasi. Hal ini bisa berakibat fatal akibat kontrol privasi lemah sehingga identitas bisa digunakan oleh orang lain. Lalu memicu terjadinya pengancaman atau pemerasan sampai aksi teror.

“Ada beberapa langkah pencegahan agar keamanan digital kita kuat,” kata Ragil. Misalnya dengan mulai membatasi data diri yang bisa diakses orang lain, jangan tekan Oke pada tawaran aplikasi dan lakukan peninjauan ulang privasi di mana kita sering menginputkan data pribadi.

“Baik saat pendaftaran sosial media, belanja online atau produk fintech, mengikuti lomba atau promosi atau survei, hati-hatilah memberikan data diri,” kata dia.

Walaupun demikian, kata Ragil, data diri memang kadang dibutuhkan namun pengguna harus pertimbangkan kembali apakah data pribadi yang kita inputkan terlalu detail atau tidak. 

“Jadi selalu perhatikan batas wajar, jangan asal share hal yang berbau informasi pribadi dan hati-hati dengan informasi yang dibagikan ke publik maupun pihak tertentu,” kata dia.

Menurutnya, jangan sampai pengguna menjadi korban karena kebocoran data pribadi misalnya melalui story atau foto dengan boarding pass atau tiket perjalanan. 

“Selalu tinjau akses aplikasi di handphone, selalu teliti dengan izin akses yang diminta oleh aplikasi dan jangan sampai aplikasi yang kita instal merugikan kita bahkan orang lain,” kata dia. 

Selain itu, untuk aman di ruang digital pengguna perlu sebisa mungkin menjauhi konten ilegal karena membawa lebih banyak resiko atas keamanan data. Aplikasi semacam itu hanya mencari keuntungan pribadi dan jelas tidak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami pengguna di kemudian hari. 

Narasumber lain webinar itu, praktisi pendidikan Imam Wicaksono menuturkan, untuk dapat memaksimalkan penggunaan aplikasi di msa pembelajaran daring, pengguna bisa mengelola berbagai fitur yang disediakan. Misalnya dalam presentasi, bisa menyisipkan berbagai gambar pendukung untuk slide presentasi dan mengunduhnya secara aman melalui situs terpercaya seperti Pinterest dan Unsplash. 

“Perlu dipahami bahwa terdapat sejumlah elemen penting dalam mempersiapkan dan melakukan presentasi virtual,” kata Imam. Antara lain konten yang kreatif, slide presentasi yang menarik dan penunjang penampilan yang apik. 

Webinar itu juga menghadirkan narasumber lain Athif Thitah Amithuhu dari media online ceritasantri.id, Gamma Wijaya selaku sekretaris Komisi IV DPRD Boyolali, serta dimoderatori Dannys Citra dan Bella Nabila sebagai key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment