News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pentingnya Integrasi Kurikulum Literasi Digital

Pentingnya Integrasi Kurikulum Literasi Digital





Bantul – Digital skill atau kecakapan digital merupakan kemampuan seseorang untuk mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta mengenal hal-hal yang terkait dengan transaksi digital.

Demikian disampaikan pengajar Ilmu Adminstrasi Universitas Hasanuddin Makassar Hasniati saat menjadi narasumber webinar literasi digital bertajuk ”Pentingnya Literasi Digital dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Sekolah” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (21/10/2021).

Menurut anggota Indonesian Association for Public Administration itu, sesorang dikatakan cakap berdigital apabila ia mampu memahami dan mengoperasikan perangkat keras (hardware) dan piranti lunak (software), mengoperasikan mesin pencarian (search engine), aplikasi percakapan dan media sosial, bertransaksi melalui dompet digital, loka pasar, atau transaksi digital.

Persoalan utama yang dihadapi pada era digital, lanjut Hasniati, adalah bagaimana meningkatkan kemampuan kecakapan digital masyarakat Indonesia, meski data We Are Social dan Hootsuite per Januari 2021, mencatat 99,2 persen dari pengguna internet di Indonesia terbiasa
menggunakan berbagai mesin pencarian informasi.

Untuk meningkatkan kemampuan kecakapan digital (digital skill) masyarakat, lanjut Hasniati, ada beberapa cara. Di antaranya ialah pengintegrasian kurikulum, ataupun melalui pelatihan-pelatihan penggunaan platform pembelajaran online. ”Bisa juga dengan cara penyediaan media pembelajaran berbasis digital di sekolah,” imbuhnya.

Bagi Hasniati, prestasi adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan.
Sementara belajar, lanjut Hasniati, menurut Sardiman (1994) adalah rangkaian kegiatan jiwa-raga, psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

”Jadi, prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan belajar, dapat berupa nilai dan juga perubahan perilaku ke arah yang lebih baik,” tutur Hasniati.

Era digital telah memungkinkan proses pembelajaran dilakukan secara mandiri oleh siswa. Kini telah banyak tersedia website belajar bagi murid yang bisa diakses seperti, Zenius, Ruang Guru, Quipper School, Kelas Pintar, Rumah Belajar, Brainly dan lainnya.

Dari perspektif keamanan digital (digital safety), pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Palembang Krisna Murti mengutip pendapat Sammons (2017) yang menyatakan, keamanan digital dapat dimaknai sebagai sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman dan nyaman. 

”Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki melainkan juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia,” ujar peraih gelar master Ilmu Komunikasi UGM itu.

Bagi Krisna Murti, kelebihan pembelajaran daring (online) yakni mudah mengetahui info dan mengakses materi atau bahan ajar yang diberikan. Selain itu juga memudahkan pengumpulan penugasan yang simpel dan tenggat waktu yang sudah tertera. Hal ini karena bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.

”Belajar daring juga mudah dalam menyampaikan pertanyaan, pendapat dan lainnya selama pembelajaran. Pendidik dan peserta didik belajar penggunaan teknologi, serta kemudahan pendidik dalam memberikan dan menyampaikan bahan ajar,” jelas Krisna Murti.

Meski begitu, pembelajaran online juga memiliki kekurangan. Yakni, membutuhkan jaringan internet, kesulitan jaringan mempengaruhi konsentrasi peserta didik, ketidaktergantungan tempat dan waktu, kekurangan dalam aplikasi belajar.

”Hambatan pembelajaran daring paling dominan, tidak semua siswa dapat memahami materi yang disampaikan melalui media daring,
siswa ditantang untuk bisa memahami materi secara mandiri, dana adanya keterbatasan kemampuan guru/dosen dalam penggunaan teknologi,” pungkas Krisna Murti.
 
Dipandu moderator entertainer Rara Tanjung, webinar kali ini juga menghadirkan Nuralita Armelia Syafitri (fasilitator Nasional), Rahmat Afian Pranowo (Fasilitator Nasional), dan Ario LYLA (vokalis Band Lyla) selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment