News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Penerapan Parenting Digital pada Anak

Penerapan Parenting Digital pada Anak





Pati – Sebagian pendidik maupun orang tua pada era digital saat ini merasakan beban cukup berat terkait dengan parenting yaitu mengasuh, mendidik dan mengarahkan buah hatinya. Di tengah masifnya pengaruh dunia maya, orang tua harus memahami model dan cara komunikasi maupun edukasi era terkini.
Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta, Slamet Budiyono, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Jumat (8/10/2021), setidaknya menyebut lima poin parenting dunia maya yang perlu diketahui oleh orang tua maupun guru.
Kelimanya adalah communication, respect for privacy, behavior modeling, control dan protection. Terjadinya komunikasi yang efektif antara anak dengan orang tua atau guru terkait dengan sisi positif dan negatif dunia maya. “Misalnya, menggunakan gadget seperlunya atau melaporkan bila ada hal-hal yang tidak semestinya,” ucapnya.
Sedangkan respect for privacy lebih fokus pada hak privasi anak disertai kesepakatan aturan dan konsekuensinya. Sementara behavior modeling lebih pada kecenderungan orang tua sebagai model atau teladan.
Adapun control, memaksa orang tua harus tanggap terhadap perubahan perilaku misalnya perlu sesekali cek history penelusuran. Selebihnya yaitu protection terkait upaya mencegah anak mengakses situs berbahaya seperti pornografi, radikalisme, penipuan, hoaks, ujaran kebencian. “Hindari memberikan data diri kepada orang tidak jelas, blokir situ-situs berbahaya itu,” tandasnya.
Dari sisi ajaran agama Islam, Slamet Budiyono menjelaskan konsep mendidik anak sudah diatur di dalam kitab suci Al Quran. Pada Surat An- Nisa (4 ):9) Allah SWT berfirman “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”
Ilmuwan Ibnu Sina (lahir 980 M) juga mencetuskan konsep pendidikan yang diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang ke arah perkembangan yang sempurna meliputi fisik, intelektual dan budi pekerti.
Al – Ghazali (1058 -1111 M) menegaskan pendidikan mampu menghilangkan akhlak yang buruk dan menanamkan akhlak yang baik. Al – Barzanji (1690 – 1766 M ) juga memberikan panduan penanaman akhlak melalui seni (kitab Al Barzanji).
Budayawan Emha Ainun Nadjib (lahir 1953) juga menyatakan ilmu harus ditemukan sambungannya dengan akhlak. Akhlak ditemukan sambungannya dengan akidah. Akidah ditemukan sambungannya dengan dengan estetika dan seni.
Dalam kesempatan itu, Slamet Budiyono juga berbagi tips bersosmed cerdas untuk anak (siswa), di antaranya pilih konten berdasarkan need bukan want, saring sebelum sharing dan tabayyun.
Dipandu moderator Safiera Aljufry, webinar bertema Adaptasi Empat Pilar Literasi Digital untuk Siswa ini juga menghadirkan narasumber Prasidono Listiaji (Pemimpin Redaksi agendaindonesia.com/Konsultan Media), Yuni Mustani (Pegiat Kewirausahaan Sosial), Muawwin (Penulis & Co-Founder Akademia Virtual Media), Musta’in Ahmad (Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah) sebagai Keynote Speech dan Adinda Daffy (News Presenter) sebagai Key Opinion Leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment