News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Orang Tua Wajib Tahu, Ini Pentingya Menjaga Anak dari Sosial Media

Orang Tua Wajib Tahu, Ini Pentingya Menjaga Anak dari Sosial Media




Temanggung – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar webinar literasi digital bagi masyarakat di Kabupaten Temanggung, Rabu (11/8/21). Dengan mengusung tema “Kesadaran Digital bagi Orang Tua”, diskusi virtual itu membahasnya dari empat pilar (perspektif) literasi digital, yakni: budaya digital, keamanan digital, kecakapan digital dan etika digital. 

Kegiatan yang dimoderatori oleh Dannys Citra (entertainer) tersebut menghadirkan Rizqia Alya Anwar (Head of Operation PT Cipta Manusia Indonesia), Al Farid (Pegiat Literasi Komunitas), Sani Widowati (Princeton Bridge Year On-Site Director Indonesia) dan Supranoto (Dosen FISIP Universitas Jember, Pengurus DPP IAPA) sebagai pembicara. Serta Obin Robin (Public Speaker dan Marketing Consultant) sebagai Key Opinion Leader.

Pegiat Literasi Komunitas Al Farid mengatakan, banyak aktivitas yang bisa dilakukan di ruang digital. Salah satunya mencari informasi. Seperti yang diketahui, ada banyak informasi entah positif maupun negatif yang bisa didapatkan di sosial media.

Oleh karena itu, orang tua diharapkan bisa menjadi pengawas bagi anaknya dalam berselancar di dunia maya. Selain itu, orang tua pun harus memahami tentang perkembangan dunia digital yang saat ini sudah dianggap wajar bagi masyarakat Indonesia.

“Tingkat interaksi dan komunikasi bisa dilihat dari beberapa hal. Seperti derajat interaktifitas di sosial media. Pasalnya interaksi anak di sosial media menjadi lebih fleksibel dan tinggi. Selain itu, anak juga biasa mencari hiburan di dunia maya dan jarang berinteraksi sosial dengan teman mainnya,” terangnya.

Hal tersebut harus menjadi perhatian orang tua agar anak tidak salah Langkah dalam bersosial media. Ia menambahkan, kesadaran orang tua diperlukan karena dalam dunia digital bebas menampilkan apapun bahkan privasi.

“Dampak dunia digital bagi anak yang harus diketahui yakni, berpotensi merusak mata. Selain itu, anak juga bisa sakit punggung dan leher karena terlalu sering melihat layar handphone. Tak hanya itu, anak juga bisa terkena obesitas dan kurang focus dalam belajar,” paparnya dalam webinar tersebut.

Langkah pencegahan yang bisa dilakukan orang tua antara lain, mengajarkan betapa pentingnya privasi sang anak. Agar informasi tersebut tidak disalah gunakan. Orang tua juga harus bisa menerapkan batasan saat bermain internet dan mendisiplinkan anak.

Sementara itu, Dosen FISIP Universitas Jember, Pengurus DPP IAPA Supranoto mengatakan, bagi anak-anak, tidak melek media mengakibatkan mulai dari kecanduan menonton tayangan televisi, bermain games online, bahkan chatting di sosial media. Sedangkan bagi remaja, mengakibatkan perilaku konsumtif, konten sineteron, bahkan reality show.

“Bagi ibu-ibu, selain menjadi konsumtif, tidak melek media dapat mencontohkan perilaku kecanduan konten media pada anak. Bahkan bisa mengakibtakn anak meniru apa yang ditayangkan di televisi,” jelasnya dalam webinar tersebut.

Pihaknya menambahkan, keselamatan anak juga dipertaruhkan di dunia maya. Sebab rendahnya pengawasan orang tua, privasi anak bisa disalah gunakan. Teman di sosial media juga bisa mempengaruhi sikap dan sifat anak ke depannya.

“Tak sedikit orang tua yang merasa bangga anaknya bermain sosial media. Bahkan banyak yang merasa terbebas dari beban merawat anak hanya dengan memberinya smartphone. Lebih parahnya, tak sedikit orang tua yang membiarkan anaknya bermain di sosial media tanpa pengawasan. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment