News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Menjadi Netizen Cakap dan Bijak Menggunakan Perangkat Digital

Menjadi Netizen Cakap dan Bijak Menggunakan Perangkat Digital




CILACAP : Media digital melahirkan ruang sosial baru yang bernama netizen atau warga digital. 

”Hadirnya netizen merefleksikan adanya kekuatan sipil baru yang bisa melakukan kontrol sosial-politik serta memunculkan solidaritas sosial dan pemihakan pada kaum lemah,” kata Kabiro Detikcom Biro Jatenga DIY Muchus Budi R saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Literasi Digital dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (29/10/2021).

Dalam webinar yang diikuti 300-an peserta itu, Muchus menuturkan solidaritas netizen di ruang digital, satu sisi bisa menggelorakan nasionalisme, persatuan, kebhinnekaan dan menjaga keutuhan NKRI.
“Namun di sisi lain, ruang media netizen juga menghadirkan kekawatiran seperti munculnya perpecahan, ujaran kebencian, hoaks, intoleransi, radikalisme dan ancaman bagi keutuhan NKRI,” kata dia.

Muchus menuturkan perlunya memahami media sosial sebagai sebuah plaform digital dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, Wiki, forum dan dunia virtual.

”Blog, jejaring sosial dan Wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia,” kata dia. 

Ia menngungkap perlunya memahami bahwa perkembangan teknologi digital membawa konsekuensi baru. Buku yang telah beberapa abad membawa kita pada kebiasaan membaca yang mendasari terbentuknya sivilisasi manusia, kini tinggal kenangan. “Telah terjadi Gegar Budaya di mana tradisi lisan - tulis menjadi digital,” kata dia seraya menyebut perubahan ini tidak bisa dilepaskan dari hubungan antara internet-peta global - dan pandemi. 
Internet mendukung terbentuknya komunitas virtual dan memiliki peran besar dalam tata perilaku manusia dan peta politik global telah bergeser dari era vertikal ke arah horizontal.

“Masyarakat kini tak cukup lagi untuk dilayani namun juga menuntut dilibatkan, dan pandemi semakin memantapkan proses digitalisasi di segala bidang,” kata dia. 

Narasumber lain webinar itu, CEO Jaring Pasar Nusantara Muhammad Achadi menuturkan perlunya memupuk jiwa kebangsaan di ruang digital dengan lebih banyak memproduksi dan menyebarkan konten inspiratif. 

”Sebarkan semangat berbangsa dengan menampilkan keragaman budaya bangsa, jadilah tokoh masyarakat dan tokoh agama yang menyebarkan ajaran kebaikan kedamaian dan cinta tanah air,” kata dia.

Achadi pun mendorong masyarakat di ruang digital bergotong-royong dan berjejaring menjadi relawan media sosial melawan hoaks serta peduli terhadap berbagai bencana. Termasuk menjadi kader penggerak pembangunan pemberdayaan pendidikan UMKM dalam menghadapi globalisasi.

Globalisasi telah membuat munculnya hard power yaitu invasi suatu negara ke negara dengan tindakan kekerasan seperti penjajahan fisik dan perang senjata lalu power infiltrasi suatu negara ke negara lain. Sedangkan dengan cara soft power, globalisasi bergerak melalui budaya. Pola ini berlangsung mulus melalui cara-cara yang tidak menakutkan gerakan menghibur dan menyenangkan.

Webinar itu juga menghadirkan narasumber pekerja seni Tomy Widiyatno, CEO Namaste.id Albertus Indratno, serta dimoderatori Kneyssa Sastrawijaya dan Neshia Selvia selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment