News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Masyarakat Era Revolusi Industri 4.0 Harus Terampil

Masyarakat Era Revolusi Industri 4.0 Harus Terampil





Kudus – Revolusi Industri 4.0 atau revolusi industri terkini mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses aktivitas. Penggunaan teknologi internet yang semakin masif berdampak terhadap aktivitas kehidupan manusia di seluruh dunia.

Konsekuensinya, masyarakat harus cakap digital. Artinya, sangat penting untuk mengedukasi masyarakat agar memiliki keterampilan digital yang meliputi pemanfaatan digital untuk mencari, membuat dan menyebarkan informasi.

”Kecakapan ini menuntut masyarakat untuk lebih kreatif dan kritis dalam mengkurasi informasi-informasi yang ada,” ungkap Ahmad Syaifulloh, Wakil Ketua Bidang Akademik STAI Khozinatul Ulum Blora, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (21/10/2021).

Menurut dia, teknologi internet tidak hanya menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi berbagai sektor termasuk pendidikan.

Bagaimana pun, lanjut dia, manusia adalah makhluk yang bermasyarakat. Manusia adalah makhluk sosial sehingga manusia saling membutuhkan. Sikap saling bergantung satu sama lain inilah yang kemudian menjadikan manusia hidup berkelompok dan bermasyarakat.

Masyarakat merupakan kelompok manusia atau individu yang secara bersama-sama tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan. Biasanya, hubungan atau interaksi ini dilakukan secara teratur atau terstruktur. “Masyarakat yang maju diawali dari pribadi yang maju pula dan akan menjadi contoh bagi masyarakat yang lain, terutama masyarakat di era digital ini,” kata dia.

Meski tantangan masyarakat pada era digital semakin berat, namun demikian generasi yang populer disebut masyarakat milenial, artinya masyarakat ini telah mampu mengoperasikan dan memanfaatkan produk digital dalam kehidupan mereka, harus bisa memanfaatkan peluang.
Ini karena, pekerjaan ke depan akan lebih didominasi mesin dan internet. 

Agar mereka mampu memanfaatkan peluang tersebut dengan maksimal dan bertanggung jawab serta mampu menghadapi tantangannya, menurut Ahmad, diperlukan upaya membentuk masyarakat Indonesia mampu menjadi pelopor dan bersaing dengan masyarakat di negara-negara lain.

Tidak hanya sebatas bekal keterampilan, mereka juga harus memiliki  etika digital. Etika ini penting agar masyarakat mampu berdampingan, berkolaborasi dan bekerja sama dalam suatu hubungan yang saling memberikan manfaat, terutama untuk menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa yang beradab.

Selain itu, juga harus aman dalam dunia digital. Ini perlu dilakukan agar data mereka terlindungi dan aman dari penipuan maupun pembulian di dunia digital, sehingga hak-hak mereka dijaga dan diakui. “Masyarakat harus mampu menciptakan budaya digital yang baik,” ucapnya.

Narasumber lainnya, Seno Adi Nugroho selaku Co-Founder Rempah Karsa pada webinar bertema ”Menjadi Pelopor Masyarakat Digital yang Terampil” kali ini lebih menyoroti pentingnya seseorang menjadi pelopor bukan pengekor.

Dicontohkan, konstruksi cakar ayam yang ditemukan oleh  Prof Dr Ir Sedijatmo pada 1961 akhirnya berkembang di seluruh dunia. Terbukti teknologi ini sudah dipatenkan di lebih 40 negara di dunia.

Seno sepakat, generasi milenial harus cakap, terampil dan cekatan membuka peluang usaha atau bisnis baru. Ini penting karena ada istilah kompetitor tidak pernah tidur, pelanggan tidak akan pernah puas dan selalu ada perubahan.

Dipandu moderator Ayu Perwari, webinar juga dihadiri narasumber Albertus Indratno (Founder & CEO Namaster.id), Gervando Jeorista Leleng (Co-Founder Localin), Ganjar Pranowo (Gubernur Provinsi Jawa Tengah) sebagai Keynote Speech dan Indira Wibowo (Duta Wisata Indonesia 2017, Owner @mydearscraf) sebagai Key Opinion Leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment