News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Manfaat Teknologi Digital Berlimpah

Manfaat Teknologi Digital Berlimpah




Kendal – Teknologi digital dengan pengoperasionalan yang sedikit membutuhkan tenaga manusia dan cenderung pada sistem otomatis serta sistem komputer yang canggih, terbukti memberikan manfaat yang berlimpah bagi kehidupan beragama, kemanusiaan dan peradaban.

”Terjadinya intoleransi beragama dalam media digital dilatarbelakangi oleh adanya ketidakseimbangan antara perkembangan teknologi digital dengan pertumbuhan evolusi kesadaran manusia,” ungkap Praktisi Community Development, Iwan Gunawan, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (29/7/2021).

Mengacu tema webinar kali ini yaitu ”Membangun Toleransi Beragama Melalui Media Sosial”, Iwan menyampaikan pemanfaatan digital untuk kehidupan beragama perlu diiringi dengan akselerasi evolusi kesadaran manusia agar memiliki kemampuan untuk mengkoreksi diri, berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan, menumbuhkan kehidupan bersama serta penguatan kebersamaan melalui ketentuan yang obyektif.

Menurut dia, kesadaran manusia pengguna teknologi digital sifatnya tidak berbentuk dan tidak pula terlihat namun menentukan perilakunya. Dengan kata lain, kesadaran diri merupakan penentu, pengarah dan pengatur perilaku manusia.

Narasumber lainnya, Handono selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Salatiga menyampaikan, perbedaan adalah rahmat dari Allah SWT. Agama idealnya menjadi sumber peradaban yang tinggi. Agama yang berbeda-beda tidak dimaknai sebagai ancaman antar-kelompok keagamaan itu sendiri.

“Kehadiran agama lazimnya menjadi persatuan bukan perpecahan. Agama merupakan unsur pembentuk Pancasila dan selaras dengan kehidupan bangsa Indonesia yang beragam,” tegasnya.

Mengapa toleransi beragama penting? Handono menjelaskan semua orang harus menyadari bahwa perbedaan adalah Sunnatullah. Keanekaragaman adalah fitrah. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berlandaskan nilai-nilai agama (agama) dan agama mengajarkan keramahan, toleransi serta menghargai keberagamaan.

Kalaupun kemudian muncul intoleransi melalui dunia pendidikan, keagamaan, politik dan teknologi informasi, Handono menyatakan solusinya adalah “memutus” mata rantai sumber-sumber munculnya intoleransi.

Dilandasi jiwa dan semangat Pancasila, generasi muda harus siap menghadapi dinamika dan tantangan era global.

Dipandu moderator Harry Perdana, webinar juga menghadirkan narasumber Septa Dinata (Researcher Paramadina Public Policy), Nurkholis (Konsultan Bisnis dan HAM) serta Megawati Prabowo (Dosen, Advokat dan Konsultan Hukum) selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment