News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kreativitas jadi kunci mendidik anak di era digital

Kreativitas jadi kunci mendidik anak di era digital


Magelang - Praktisi pendidikan Yuni Wahyuning menuturkan, untuk mengimbangi karakteristik anak yang terlahir di era kemajuan digital, para pendidik perlu menguasai skill digital agar dapat menciptakan kreativitas. “Kreativitas yang dimaksud di antaranya terampil membuat media pembelajaran yang menarik berbasis media digital,” kata Yuni saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema ”Pendidikan Anak Usia Dini di Era Digital” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (20/8/2021).


Dalam webinar yang diikuti hampir 300 peserta itu, Yuni mengatakan, media pembelajaran yang menarik ini menunjuk pembuatan atau penciptaan pembelajaran yang bersifat multimodel. Seperti media visual, audio, podcast, visual audio seperti video pembelajaran.

“Kreativitas dari pendidik di era digital ini juga artinya terampil menggunakan search engine untuk mencari materi pembelajaran yang baru,” jelasnya. Yuni mengatakan, hal ini untuk memudahkan guru dalam mengembangkan materi dengan berbagai ragam referensi, sehingga materi yang disampaikan kepada siswa selalu mengikuti perkembangan.

Guru dapat mencapai hasil pembelajaran yang baik manakala mampu melakukan perencanaan pembelajaran dengan baik, khususnya terkait materi yang disampaikan. Sementara, banyak referensi materi untuk menciptakan pembelajaran berbasis digital yang efektif.

“Kreativitas yang lain, artinya terampil menciptakan game based learning,” kata Yuni. Sebuah lembaga yang berpusat di Australia bernama Victoria Department of Education and Training menyebutkan, jika pembelajaran yang dipadukan dengan aktivitas bermain bisa menstimulasi siswa untuk memiliki kemampuan berpikir kritis. Game-based Learning menjadi salah satu cara memberikan pengalaman pembelajaran yang mampu meningkatkan keikutsertaan kolaborasi siswa dalam pembelajaran.

“Jenis game bisa menuntut siswa untuk memecahkan masalah, membuat keputusan dengan cepat, tepat, dan mengembangkam kreativitas siswa,” jelas Yuni. Menurut Yuni, di era digital ini peran orangtua juga penting dalam mempersiapkan diri mendampingi dan memantau pendidikan anak usia dini dengan pengetahuan tentang dunia digital.

“Jangan sampai orangtua hanya membebaskan anak menggunakan media digital begitu saja. Kita sebagai orangtua benar-benar perlu mengarahkan penggunaannya dengan jelas, tentu saja arahan itu menggunakan komunikasi yang persuasif dan efektif,” tegas Yuni.

Dengan konsep penyelenggaraan pembelajaran modern yang ditandai dengan penyampaian materi menggunakan media digital, ini menjadi salah satu komponen pembelajaran yang penting khususnya bagi anak usia dini yang masih dalam masa usia emas. Masa itu masa penting untuk menyerap pembelajaran secara maksimal sehingga pengetahuan dan pendidikan yang diterima anak pada masa ini akan sangat berpengaruh terhadap masa depannya.

“Penggunaan media digital dapat memberikan variasi dan inovasi pada pembelajaran, tapi peran guru dan orangtua sangat penting untuk mempersiapkan media dengan maksimal, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar,” kata Yuni.

Media digital dapat memberikan ilmu pengetahuan sebagai penyegaran pada proses pembelajaran dan dapat membuat anak menjadi lebih aktif, senang tanpa ada unsur paksaan, sehingga tujuan dalam membelajarkan anak usia dini tercapai.

Narasumber lain dalam webinar kali ini, Irfan Afifi, budayawan dan founder Langgar.co mengatakan, menciptakan ruang internet sehat bagi anak salah satu metodenya adalah keteladanan yang dimulai dari diri sendiri. “Tahap penting bagi anak yang perlu dipersiapkan untuk masuk dalam era transformasi digital ini perlu diikuti melatih sikap bertanggung jawab mereka dalam berintegrasi dengan kehidupan digital,” kata Irfan.

Selain itu, lanjutnya, di era digital ini pola pengasuhan yang diterapkan pun mesti beradaptasi. Tidak lagi dengan pola pendidikan asal larang, tapi rasional dan menekankan aspek kreatif dengan pola pembelajaran lebih setara dan tidak menggurui.

Dimoderatori Bobby Aulia, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber entrepreneur dan graphologist Diana Balienda, social worker Ahmad Ghozi serta Niya Kurniawan selaku key opinion leader. (*)


 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment