News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kenalan dengan Hoax dan Jurus Ampuh Menghadapinya

Kenalan dengan Hoax dan Jurus Ampuh Menghadapinya




Demak – Presiden RI Joko Widodo dalam setiap sambutannya di webinar literasi digital selalu mewanti-wanti masyarakat untuk tidak memproduksi dan menyebarkan konten-konten bermuatan negatif. Hoaks telah menjadi isu paling besar yang cukup mengkhawatirkan, khususnya saat Indonesia menghadapi masa pandemi Covid-19. Tema “Kiat-Kiat Menangkal Konten Hoax” kembali diangkat dalam webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kominfo RI untuk masyarakat Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (2/10/2021).

Pada kesempatan ini empat narasumber dihadirkan untuk mengupas tema diskusi dengan sudut pandang empat pilar literasi digital yang meliputi digital ethics, digital culture, digital skills, dan digital safety. 
Narasumber Imbang Varlander Silitonga yang merupakan content creator menjelaskan konten hoaks banyak ditemukan di media sosial. Pengguna media sosial yang tinggi di Indonesia menyebabkan informasi bisa dengan mudah didapat, dalam hitungan detik berita apapun tersebar dan diakses oleh sesama pengguna internet. 
Hoaks adalah berita bohong yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Serta ada oknum yang sengaja membuatnya dengan berbagai tujuan entah ekonomi hingga politik untuk membuat masyarakat resah bahkan membentuk polarisasi. 
Dimasa pandemi saat ini hoaks mengenai virus Corona serta vaksinasi merupakan jenis hoaks yang patut diwaspadai. Termasuk jenis hoaks lainnya adalah pencemaran nama baik, pesan berantai yang mencantumkan peringatan untuk melanjutkan pesan ke sejumlah rekan, hoaks kisah menyedihkan yang bertujuan untuk memeras juga banyak ditemui. 
“Sikapi informasi agar tidak jatuh pada jebakan hoaxksdengan bersikap kritis terhadap informasi apapun, terutama jika judul artikelnya mengandung provokasi. Tidak semua orang punya kapasitas dan tanggung jawab terhadap apa yang ditulis, untuk itu harus harus melakukan evaluasi dan verifikasi sebelum membagikan lagi informasi yang diterima. Gunakan logika saat mendapati berita yang belum diketahui kebenarannya,” jelas Imbang Varlander Silitonga dalam webinar yang dipandu oleh Mafin Rizqi (content creator).
Ciri-ciri informasi hoaks biasanya berisi pesan yang membuat cemat atau panik, mengandung pesan agar pembaca menyebarluaskan info tersebut, pengirim awal hoaks tidak disebutkan atau tidak diketahui identitasnya. Serta berita hoaks biasanya didistribusikan melalui e-mail atau media sosial yang efeknya lebih besar. 
Praktisi pendidikan Imam Wicaksono menambahkan bahwa pengguna internet dapat terhindar dari hoaks jika mempunyai kecakapan literasi digital. Literasi digital penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menggunakan dan memanfaatkan media digital secara lebih positif. 
Sebab tantangan di media digital saat ini tidak cukup berhenti pada penipuan, kejahatan siber penyebaran hoaks, perundungan dan kejahatan siber lainnya. Kaitannya dengan hoaks masyarakat masih banyak yang tidak memahami hoaks, bahkan tidak sadar telah menyebarkannya. 
“Masyarakat masih beranggapan bahwa informasi yang diberikan orang dipercaya atau memiliki hubungan kedekatan itu selalu informasi yang benar. Kecenderungan ingin selalu eksis juga menjadikan kebiasaan masyarakat untuk ingin menjadi orang pertama yang menyebarkan informasi,” jelas Imam Wicaksono. 
Pengguna internet perlu bijak dalam menghadapi informasi dengan membiasakan membaca informasi secara menyeluruh dan tidak terpancing dengan judul yang click bait, tidak bereaksi secara berlebihan dalam menanggapi berita, selalu cek sumber berita apakah kredibel dan dari situs terpercaya. Serta gunakan fitur “laporkan”pada layanan media sosial dan laporkan juga ke kanal aduan milik Kominfo. 
“Pada dasarnya orang tua menjadi peran utama dalam menjaga anak dari paparan buruk dunia digital. Tidak hanya anak, orang tua pun perlu membekali diri dengan literasi digital. Orang tua perlu menjadi teladan dalam bersikap positif dan bijak bagi anak,” tutupnya. 
Kegiatan webinar literasi digital ini merupakan bagian dari gerakan Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital yang diselenggarakan secara serentak. Dalam kegiatan hari ini juga menghadirkan narasumber lainnya: Ragil Triatmojo (blogger), Widiasmorojati (entrepreneur), serta Kneysa Sastrawijaya (business owner) sebagai key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment