Jurus promosi budaya Indonesia lewat media digital
Pemalang: Promosi budaya Indonesia melalui media digital kini sudah menjadi suatu keniscayaan. Selain cepat dikenal di mancanegara, promosi menggunakan media digital juga lebih murah dan mudah dilakukan.
”Namun, segencar apa pun promosi itu dilakukan, budaya Indonesia yang merupakan warisan dari leluhur atau nenek moyang itu juga harus dilindungi dan dilestarikan secara turun-temurun,” ujar Rahmat Afian Pranowo, pada acara webinar literasi digital yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), untuk masyarakat Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (27/7/2021).
Rahmat mengingatkan, jika bukan kita yang melestarikan budaya sendiri, lalu siapa lagi? Apalagi mengingat ragam budaya atau adat istiadat yang ada di Indonesia dapat memperkuat akar nasionalisme.
Menurut Rahmat, berburu pengetahuan budaya lewat media sosial sangatlah tidak cukup. Perlu ada pemahaman lebih lanjut melalui literatur bacaan dari buku-buku sejarah. ”Selain itu, diskusi tentang sejarah budaya Indonesia juga sangat membantu dalam memperkenalkan budaya Indonesia pada negara lain. Utamanya jika dilakukan dengan melibatkan negara lain,” ungkapnya.
Sebelum melakukan promosi, Rahmat mengingatkan, pembuat konten perlu melakukan riset agar tidak terjadi pemahaman yang keliru dalam memahami sebuah sejarah. Promosi dan pengenalan budaya, selain bertujuan mengenalkan juga dimaksudkan agar budaya Indonesia tak dicaplok negara lain.
”Mari tumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya Indonesia,” ujar Rahmat Afian Pranowo, fasilitator dari Kaizen Room.
Narasumber berikutnya, penulis sekaligus Pemred Poros Pemalang Akromi menyatakan, promosi budaya yang dilakukan melalui media digital selain memberikan manfaat, juga menjadi ajang pembelajaran penggunaan sarana digital.
Namun, sambung Akromi, mengingat pengguna internet itu berasal dari berbagai negara yang memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda, penggunaan etika dunia maya tak boleh ditinggalkan.
Pada kesempatan itu, Akromi juga bicara ihwal perubahan perilaku peradaban masyarakat global akibat derasnya perkembangan teknologi informasi. Perkembangan tersebut secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap kultur budaya orang Indonesia.
”Budaya dan teknologi sebetulnya dua hal yang tak bisa dipisahkan. Dengan berkembangnya teknologi, akan diiringi dengan perkembangan budaya,” ungkap Akromi.
Diskusi virtual bertema ”Promosi Budaya Indonesia melalui Media Digital” yang dipandu moderator Dannys Citra itu, juga narasumber Sudarman (Staf Ahli DPR RI), Denik Iswardani Witarti (dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur), dan Arief Budiman selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment