News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Internet Memiliki Sisi Kebaikan bagi Agama

Internet Memiliki Sisi Kebaikan bagi Agama





Tegal – Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs) Kabupaten Semarang, Hidayatun, menyatakan internet memiliki sisi kebaikan bagi agama. Para pencari informasi agama dapat memperolehnya secara online.

“Informasi keagamaan dari berbagai ajaran dan keyakinan memiliki ruang terbuka untuk menunjukkan eksistensi dirinya,” ungkapnya saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (18/8/2021).

Namun demikian dia mengakui, internet juga memiliki sisi negatif bagi agama. Peluang penghancuran agama diakibatkan adanya kompetisi abnormal dalam klaim kebenaran.

Merujuk hasil survei nasional PPIM UIN Jakarta tahun 2017 diketahui internet berpengaruh besar terhadap meningkatnya intoleransi pada generasi milenial atau generasi Z. Sebanyak 54,37 persen siswa dan mahasiswa belajar pengetahuan tentang agama dari internet, baik itu media sosial, blog, maupun website.

Tahun 2017 Badan Intelijen Negara (BIN) mengungkap hasil risetnya pada 39 persen mahasiswa di Indonesia telah terpapar radikalisme, serta 24 persen mahasiswa dan 23,3 persen pelajar menengah atas setuju dengan tegaknya negara Islam di Indonesia.

Tahun 2016, Wahid Foundation bekerja sama dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei nasional. Muncul sejumlah data yang cukup mengkhawatirkan. Dari total 1.520 responden, sebanyak 59,9 persen memiliki kelompok yang dibenci yang berlatar belakang agama nonmuslim, kelompok tionghoa, komunis dan sebagainya.

Berdasarkan Kitab Suci Al Quran, Hidayatun berharap seseorang ketika berada di ruang digital bersikap lemah lembut dan menghindari sikap kasar, tidak melakukan pemaksaan, tidak mencampurkan antara yang hak dengan yang batil, tidak menghina sesembahan agama lain, tidak diskriminatif, tidak menuduh kafir terhadap muslim serta toleransi.

“Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah, barangkali itu menjadi penyebab ampunan dirimu di akherat,” ujarnya mengutip nasihat KH Maemoen Zubair, guru dari Gus Baha.

Narasumber lainnya, Yusuf Mars selaku Pemred PadasukaTV dan Direktur Eksekutif ITF juga mengakui sejatinya masyarakat Indonesia berkarakter asli ramah dan santun.

Dia heran kenapa saat di meda sosial begitu mudah marah, egois, caci maki, intoleran, radikalisme, terorisme, ekstremisme. “Kegaduhan di medsos ada kaitannya dengan kebebasan berpendapat pemilik akun medsos,” ungkapnya.

Dipandu moderator Sisca Septiyani webinar bertema “Moderasi Beragama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia” kali ini juga menghadirkan narasumber Yonathan Dri Hadarkho (Kaprodi Magister Informatika S-2 UAJY), Muawwin (Penulis, Co-Founder Akademia Virtual Media) dan Syafii Syaf (Content Creator) sebagai Key Opinion Leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment