News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Hati-hati Merespons Informasi di Dunia Digital, Ini Cara Menghadapinya

Hati-hati Merespons Informasi di Dunia Digital, Ini Cara Menghadapinya





Cilacap - Teknologi yang berkembang pesat saat ini diiringi oleh semakin banyaknya pengguna internet. Dalam kondisi seperti itu, tantangan yang dihadapi saat ini yakni bagaimana meningkatkan kesadaran akan digital safety atau keamanan digital lantaran akan berdampak pada jejak digital bagi penggunanya. 

Pendapat tersebut disampaikan oleh Kaprodi Magister Informatika (S-2) UAJY, Yonathan Dri Hendarkho dalam webinar literasi digital dengan tema “Adaptasi Empat Pilar Literasi Digital Untuk Siswa” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Rabu (22/9/2021).

Yonathan mengatakan keamanan digital ini berkaitan dengan segala aktivitas pengguna di dunia digital, baik itu di media sosial, internet, marketplace dan lainnya, yang mengarah kepada rekam jejak digital. Menurutnya, jika tidak berhati-hati dalam aktivitas digital, ada kemungkinan akan mengotori jejak digital penggunanya. 

“Mengapa berbahaya? Sebagai contoh, kita menerima informasi yang belum jelas kebenarannya. Kemudian tidak menelaah informasi tersebut dengan hati-hati atau secara implusif ikut tergerak untuk membagikan maka turut memanaskan situasi tanpa tahu kebenarannya,” kata dia. 

Yonathan mengatakan, menurut teori dampak sosial, kualitas sebuah informasi sering dinilai berdasarkan kualitas dari pemberi atau sumber informasi dari pada isinya. Masyarakat Indonesia sendiri termasuk dalam collectivist society, yakni warga yang cenderung untuk mudah merespons dan mengikuti pendapat dan ide dari sekitar di mana mereka tinggal. 

Ia menyebut warga pengguna digital perlu adanya pemfilteran informasi yang diterimanya sebelum memberikan respon. Cara untuk memfilter informasi itu salah satunya dengan menahan diri, menanyakan kepada diri sendiri apakah yakin hendak merespon informasi yang diterimanya. “Jangan biarkan emosi mengambil alih,” tegasnya. 

Selanjutnya, mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri, seperti kebenaran informasi itu, kualitas, hingga dampak negatif ketika ikut membagikan kepada pengguna lainnya. “Cek juga lewat kolom komentar. Apakah ada yang membalas informasi tersebut dengan fakta yang berbeda, apakah ada yang meragukan informasi tersebut,” kata dia. 

Narasumber lainnya, IT Consultant, Ardiyansyah mengatakan perlu adanya kecakapan digital bagi pengguna digital khususnya siswa agar bisa melakukan aktivitas, produktif, maupun mengelola data. Kini beberapa platform digital pun bisa membantu menunjang aktivitas digital para siswa. Di antaranya seperti Trello, yakni aplikasi kolaborasi yang memungkinkan pengguna untuk mengatur berbagai proyek dalam satu tempat. 

Kemudian juga ada Google Drive yang difungsikan untuk menyimpan data, form, foto, video, maupun audio. Lalu ada Last Pass yang bisa untuk menyimpan data catatat, detail pembayaran. informasi sensitif, maupun kata sandi. 

Dipandu moderator Bella Ashari, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Rahmat Ibrahim (Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Cilacap), Adibatus Syarifah (Kepala MTsN Blora), dan Miss Halal Tourism Indonesia 2018 Riska Yuvista, selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment