News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Hati-hati, Jangan Kotori Jejak Digital Kita

Hati-hati, Jangan Kotori Jejak Digital Kita





Cilacap – Keamanan digital sangat erat kaitannya dengan segala aktivitas di dunia digital entah itu media sosial, internet, e-marketplace dan lainnya, yang mengarah kepada rekam jejak digital atau digital footprint.

“Jika tidak berhati-hati dalam aktivitas digital, ada kemungkinan kita akan ‘mengotori’ jejak digital kita,” ungkap Yonathan Dri Hendarkho, Kaprodi Magister Informatika (S-2) UAJY, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (6/10/2021).

Sebagai contoh, seseorang saat menerima informasi yang belum jelas kebenaran maka harus bersikap menelaah informasi tersebut dengan hati-hati. Saran dia, jangan secara implusif ikut tergerak membagikan atau turut memanaskan situasi, tanpa mengetahui kebenarannya. Ini karena informasi yang di-share di internet atau sosial media bisa menyebar dengan sangat cepat dan tidak terkendali.

“Yang harus diingat adalah setiap tindakan dan respons kita di dunia digital tersebut bersifat menetap dan sulit untuk dihapuskan,” ujarnya.
Menurut dia, setiap orang perlu membuat karya yang sifatnya positif di ruang digital. “Karya apa yang hendak kita ‘pahat’ di internet?” ujarnya.

Tantangan saat ini, lanjut dia, adalah bagaimana meningkatkan kesadaran digital safety karena berdampak pada jejak digital. Selain itu, penting juga mengetahui karakter dari masyarakat dalam menerima informasi di media sosial.

Disebutkan, masyarakat Indonesia termasuk di dalam“Collectivist society” yaitu masyarakat yang cenderung mudah merespons dan mengikuti pendapat dan ide dari sekitar di mana mereka tinggal. “Jika kita tidak berhati hati merespons informasi terkait hal-hal yang bersifat sensitif dapat berpotensi merugikan masyarakat,” tandasnya.

Sependapat, Pakar Literasi Digital & Dosen Universitas Negeri Surabaya, Hujatullah Fazlurrahman, yang juga menjadi narasumber webinar bertema “Adaptasi Empat Pilar Literasi Digital untuk Siswa” ini, media digital cenderung instan sehingga sering membuat penggunanya melakukan sesuatu dengannya “tanpa sadar” sepenuhnya.

Contoh, begitu bangun tidur langsung buka gawai. Begitu mendapatkan pesan langsung berbagi (share) tanpa saring padahal media digital sangat berpotensi manipulatif, mudah dan menyediakan konten yang sangat besar menggoda penggunanya bertindak tidak jujur.

Moderator Bobby Aulia. Narasumber Muawwin (Penulis & Co-Founder Akademia Virtual Media), Muhammad Siswanto (Kepala MAN 4 Kebumen), Musta'in Ahmad (Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah) sebagai Keynote Speech dan Puty Nurul (TV Journalist/TV Host) sebagai Key Opinion Leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment