News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Data Pribadi adalah Tubuh Anda di Ruang Digital. Jaga Keamanannya

Data Pribadi adalah Tubuh Anda di Ruang Digital. Jaga Keamanannya

 


BANTUL: Tak hanya soal kesantunan netizen Indonesia yang disurvei Microsoft. Sebelumnya, pada 2019, Microsof sudah mensurvei keamanan digital netizen Indonesia yang, meski beratus juta jumlahnya, tapi lemah dalam menjaga data pribadinya. Juga, abai melindungi dari serangan virus dan hacker yang terus menyerang ruang digital Indonesia.


Muh Mustafed, Ketua LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta mengatakan, Microsoft menyebut serangan virus Malware di Indonesia paling tinggi korbannya dan tertinggi juga di Asia. Yaknim menembus 60.000 x serangan di banyak lembaga, usaha, dan beberapa pribadi. Jadi, serangan itu serius dan nyata. 


”Karena itu, menjadi tanggung jawab kita untuk makin membentengi keamanan data pribadi kita di ruang digital lebih kokoh, karena makin berganti tahun mereka juga makin canggih,” papar Mustafed yang juga pengajar Pesantren Aswaja Nusantara, Yogyakarta, saat berbicara dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Kominfo bersama Debindo untuk warga Kabupaten Bantul, 14 Oktober 2021. Webinar dibuka dengan keynote speech oleh Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo. 


Mustafed menambahkan, data pribadi adalah segala bentuk data yang bisa menjadi akses masuk ke ruang digital dan dapat dijadikan orang untuk mengidentifikasi seseorang dengan beragam tujuan di ruang digital. Bisa buat mengenali dan berinteraksi positif, tapi juga bisa menjadi sarana menyampaikan perundungan, bully, ancaman digital hingga intimidasi. 


”Data pribadi itu tubuh Anda saat berada di jagat digital. Kendalikan kontrol dari beragam ancaman virus atau penjahat siber yang tak selamanya berniat baik. Kenyamanan data pribadi Anda di ruang digital sama dengan merawat tubuh, tergantung sejauh mana Anda memproteksi diri Anda dari ancaman virus yang bisa merusak keamanan data pribadi Anda. Jadi, jaga betul saat memposting di akun medsos atau saat klik link yang minta syarat data pribadi. Rasakan itu sebagai bentuk serangan ke tubuh Anda,” lanjut Mustafed.


Mustafed tampil dalam webinar yang mengusung topik ”Menjadi Pendidik yang Cerdas dan Cakap Digital”, dan diikuti hampir 700 peserta daring dari berbagai sudut Bantul. Dipandu moderator artis Yessica dan disemarakkan key opinion leader musisi Audrey Chandra, hadir pula tiga pembicara yang lain. Yakni, Athif T. Amithuhu dari media online ceritasantri.id; Cahyono MPd, guru MA Nur Iman Yogyakarta, dan Novy Widyaningrum, peneliti dari Centre for Population and Policy Study UGM.


Mengapa keamanan data pribadi penting bagi guru agar tampil cerdas dan cakap digital di kelas? Masih menurut Mustafed, Ki Hajar Dewantoro mengajarkan kalau duru mesti Ing Ngarso Sung Tulodho, saat di depan bisa memberi contoh teladan. Kalau guru bisa memberi teladan aman dan cakap berdigital serta menjaga kokoh data pribadinya, maka murid akan meniru sikap positif gurunya itu. 


Lalu Ing Madyo Mangun Karso. Guru makin mudah menjadi fasilitator dan menjadikan siswa bertambah semangat belajar, memanfaatkan ruang digital dengan maksimal hingga guru akhirnya bisa Tut Wuri Handayani. ”Inilah kekuatan yang bisa mendorong siswa semakin kreatif meraih prestasi di kelas, tanpa khawatir data dan akun pribadinya bocor, karena terlatih pola pikir guru yang mengajarkan selalu aman di ruang digital,” urai Mustafed lebih jauh.


Yang tidak boleh abai juga bagi guru dan siswa, menurut Novy Widyaningrum, adalah tetap menjaga etika saat mengakses informasi di jagat digital. Kalau saat surfing materi ajar atau konten menarik ketemu dengan informasi yang meragukan, gunakan aplikasi cek fakta dan anti hoaks di Google, atau di banyak aplikasi aman digital lainnya. 


”Seru dan amannya ruang digital tergantung kesadaran pelaku di ruang digital agar tetap waspada, hati-hati saat koment dan posting. Pikir dan cek dulu sebelum posting atau unggah koment. Itu semua agar kita aman dan nyaman saat berinteraksi di ruang digital,” pungkas Novy. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment