News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Budaya Instan Semakin Menguat di Era Digital

Budaya Instan Semakin Menguat di Era Digital





Rembang – Teknologi 4.0 ditandai dengan internet of things, media sosial, alat telekomunikasi (handphone) dan aplikasi (software) menjadikan generasi milenial usia 18-38 tahun lebih terbuka menerima perubahan.

“Karena lebih banyak mengakses informasi melalui media digital mereka merasa enjoy melakukan beberapa pekerjaan sekaligus atau multitasking. Pada saat bersamaan budaya instan juga semakin menguat,” ungkap Retno Kusumastuti, Dosen Fakultas Ilmu Administrasi UI, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Senin (4/10/2021).

Mengangkat tema “Pendidikan Bermutu untuk Generasi Anak Digital”, pada webinar kali ini Retno menjelaskan pembelajaran di media digital jangkauannya luas dan lebih cepat. Selain banyak konten menarik, juga Lebih murah serta tidak ada batas waktu, ruang dan tempat.

“Kelemahan pembelajaran di media digital adalah masuknya konten yang tidak layak, kedekatan psikologis memudar dan ada potensi kejahatan siber,” kata dia.

Mengingat pembelajaran online ada jarak, hal itu menyebabkan etika dan perilaku tidak terlihat secara nyata. Inilah yang disebut psychological distance.

Menurut dia, anak-anak digital juga perlu mengerti netiket. Dengan akan tertanam untuk senantiasa membersihkan hati dan meluruskan niat mencari ilmu.

Saat mengikuti pembelajaran pun mereka perlu mempersiapkan diri, disiplin tepat waktu, berpakaian pantas, sopan dan bersih. Keluarga dan orang berperan memberi keteladanan sehingga tercipta apa yang selama ini diidam-idamkan, rumahku surgaku.

Sedangkan guru berperan mendesain pendidikan yang humanis dan inovatif serta mengarahkan penggunaan teknologi secara baik.

Narasumber lainnya, Riston Batubara selaku Direktur di YIP (Youth, Interfaith dan Peace) Center, menjelaskan mayoritas penduduk Indonesia saat ini adalah Generasi Z usia 8-23 tahun sebesar 27,94 persen. “Satu dari sepuluh penduduk Indonesia adalah Post Gen Z, usia di bawah 7 tahun. Sekitar 4 dari 10 penduduk di Indonesia adalah dari Gen Z dan post Gen Z,” terangnya.

Diketahui, jumlah smartphone di Indonesia lebih besar dari jumlah penduduk. Kenaikan penduduk hanya 1,1 persen sedangkan kenaikan smartphone sampai 4.6 persen. Pengguna internet di Indonesia meningkat sebesar 17 persen. Pengguna media sosial juga meningkat sebesar 8,1 persen. “Youtube, Facebook, dan Instagram adalah media sosial yang paling banyak dimiliki oleh penduduk Indonesia,” ungkapnya.

Sependapat dengan Rina, Riston menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

Harapannya pendidikan akan mewujudkan generasi yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dipandu moderator Bobby Aulia, webinar juga menghadirkan narasumber Sofyan Wijaya (Founder ATSoft CV ATSOFT Teknologi), Yuni Wahyuningsih (Praktisi Pendidikan), Ganjar Pranowo (Gubernur Provinsi Jawa Tengah) sebagai Keynote Speech dan Ayu Rachmah (Automotive Enthusiast) sebagai Key Opinion Leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment