News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Belajar Jarak Jauh Bosan? Ini Kiat Menghadapinya

Belajar Jarak Jauh Bosan? Ini Kiat Menghadapinya




Banjarnegara - Pandemi Covid-19 berdampak pada dunia pendidikan, termasuk pendidikan tinggi. Bencana wabah virus corona menghambat kegiatan belajar mengajar yang biasanya berlangsung secara tatap muka. 
Kendati demikian, pandemi ini mampu mengakselerasi pendidikan era 4.0. Sistem pembelajaran pun dilakukan dengan mengadopsi sistem pembelajaran jarak jauh memanfaatkan teknologi informasi.

Direktur Polteknik Banjarnegara, Tuswadi mengatakan akibat wabah Covid-19 ini, tak kurang dari 186 negara sempat melakukan penutupan sekolah. Di Indonesia, wabah corona ditanggapi oleh pemerintah melalui  Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

”Lalu, kita harus bagaimana melakukan pembelajaran jarak jauh dalam masa darurat ini?” katanya dalam webinar literasi digital dengan tema ”Kiat-kiat Meningkatkan Motivasi Belajar Selama Pandemi Covid-19” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Senin (30/8/2021).

Pelaksanaan pembejaran jarak jauh, kata Tuswandi, perlu dilakukan dengan sebuah terobosan agar tetap efektif. Misalnya dengan penyederhanaan kurikulum yang meliputi penugasan dalam kegiatan pembelajaran dalam jaringan maupun memakai Google Classroom. Kemudian terobosan dalam metode penilaian yang meliputi penggunaan Google Form. 

Menurut Tuswadi, dalam pembelajaran jarak jauh yang dilakukan pun memunculkan dinamika, sebanyak 67 persen masyarakat diketahui terbebani dengan biaya kuota internet, kemudian 24 persen warga tidak memiliki akses internet, dan 92 persen peserta didik maupun mahasiswa mengalami kendala pembelajaran jarak jauh. 

Adapun kendala pembelajaran pada masa pandemi saat ini meliputi, tidak adanya akses listrik dan internet terutama di daerah 3T (terdepan, terluar, dan terluar), lalu minimnya inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru serta pemberian tugas yang membosankan. 

Akibat pembalajaran di masa pandemi ini pun memunculkan risiko berupa putus sekolah, penurunan capaian belajar, learning loss, hingga potensi gangguan kesehatan. Untuk itu, perlu adanya kiat menjaga belajar bagi generasi saat ini. 

Kiat untuk memotivasi generasi saat ini untuk belajar secara daring ini dapat dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Seperti dengan menyediakan anak meja belajar di sebuah ruang atau bisa juga di kamarnya, yang bersih dan rapi. Kemudian selalu memanfaatkan obrolan di meja makan untuk mengetahui perkembangan belajar. ”Orang tua juga harus bisa menyeimbangkan antara tugas rumah dan tugas sekolah,” tutur tuswandi kepada lebih dari 200 partisipan webinar. 

Narasumber lainnya, Head of Studies Center for Family and Social Welfare, UNU Yogyakarta, Saeroni mengatakan beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk belajar secara mandiri di rumah yakni menentukan materi yang akan dipelajari, mempersiapkan kebutuhan seperti perangkat digital, lalu materi yang akan dipelajari. 

“Tentukan tempat belajar yang nyaman, atur jadwal kecepatan belajar yang sesuai dengan target. Kapan dimulai dan kapan berakhir, serta tentukan target belajar,” ujarnya. 

Saeroni pun membeberkan beberapa tips belajar mandiri di era digital saat ini. Peserta didik bisa memanfaatkan mesin pencari seperti Google untuk mendapatkan informasi materi pembelajaran yang diinginkan. Kemudian memilih sumber informasi yang memudahkan untuk belajar. Lalu menggunakan sumber informasi yang terpercaya, buku website atau portal. 

”Tetaplah aktif berinteraksi ketika belajar, bersama guru atau narasumber secara online. Kemudian juga mencari teman berkolaborasi bila anda belajar mandiri, misalnya dengan membentuk kelompok belajar atau bergabung dengan komunitas yang sudah ada,” kata dia. 

Sementara, agar belajar daring yang dilakukan tidak mengalami kebosanan bisa dengan mengganti suasana belajar atau bisa juga dengan melakukan aktivitas relaksasi maupun olahraga ringan dan meluangkan waktu untuk menyalurkan hobi. ”Gunakan aplikasi belajar online yang menyenangkan dan mudah dipahami,” ucapnya. 

Diskusi virtual yang dipandu oleh moderator Dimas Satria itu, juga menghadirkan narasumber Muhammad Mustafid (LPPM UNU Yogyakarta), Imam Wicaksono (praktisi pendidikan), dan Content Creator, Syafii Syaf selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment