News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Manfaat Teknologi Untuk Anak Sangat Banyak, Ini Peran Penting Guru

Manfaat Teknologi Untuk Anak Sangat Banyak, Ini Peran Penting Guru





Wonogiri - Perkembangan teknologi digital yang pesat membantu aktivitas kehidupan manusia, termasuk kepada kalangan anak-anak. Dalam pemanfataannya, agar bisa aman dan optimal diperlukan pendampingan dan kemampuan literasi digital. 

Dosen HI UNS Septyanto Galan Prakoso mengatakan manfaat teknologi digital bagi anak-anak cukup banyak. Menurutnya, dengan memakai teknologi, maka anak atau siswa bisa melakukan belajar secara mandiri. 

“Anak-anak dengan memanfaatkan teknologi digital, bisa belajar mengatasi masalah yang dihadapi. Kemudian juga bisa berdiskusi dengan rekan sesama pelajar,” katanya dalam webinar literasi digital dengan tema “Menjadi Guru di Era Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, pada Kamis (30/9/2021).

Septyanto mengatakan pendampingan terhadap anak ketika mengakses teknologi digital ini diperlukan. Beberapa tujuannya yakni memastikan sumber materi penunjang pembalajaran yang diaksesnya merupakan hal ilmiah. “Bukan hanya opini, tapi terpercaya dan kredibel,” ujarnya. 

Kemudian juga memastikan keamanan data yang berkaitan dalam sesi pembelajaran. Adapun bentuk atau jenis media pembelajaran berteknologi digital yang bisa digunakan yakni video dan animasi, podcast, virtual reality, serta game-based learning. 

Namun, menurut Septyanto, dalam pelaksanaan pembelajaran memakai teknologi digital ini banyak kendala yang dihadapi. Misalnya penyampaian materi dari pengajar yang bisa jadi kurang maksimal. Kemudian baik pendidik maupun siswa mengalami kejenuhan dengan pembelajaran, serta sarana dan prasarana atau masalah teknis yang kurang mendukung. 

“Namun demikian yang juga harus mendapatkan fokus adalah himbauan dan edukasi kepada siswa terkait literasi digital dan utamanya etika dalam dunia digital,” kata dia. 

Septyanto mengungkapkan, maksud dari literasi digital yakni pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital dalam mencari, membuat, menggunakan dan menyebarkan informasi. “Literasi digital memungkinkan informasi bergerak cepat dan menjangkau lebih banyak orang di dunia karena keterbukaan dunia digital,” ujarnya. 

Sedangkan kompetensi literasi digital meliputi cakap digital yakni kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi dan komunikasi, serta sistem operasi digital. 

Kemudian budaya digital, yaitu kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. 

Kompetensi selanjutnya yakni etika digital yaitu kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan , mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari. 

Narasumber lainnya, Kepala Kantor urusan Internasional Universitas Sebelas Maret (UNS), Rino Ardhian Nugroho lebih menekankan pada keamanan digital, yakni sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman dan nyaman. 

“Peran guru salah satunya yakni meningkatkan awarness digital safety bagi peserta didik. Selain itu, guru offline juga sangat penting untuk memberikan pemahaman utuh tentang materi pelajaran dan menjauhkan dari konten negative,” ucapnya. 

Dipandu moderator Nadia Intan, webinar yang diikuti sekitar 877 peserta kali ini juga menghadirkan narasumber Macro Budi Santoso (Penulis, Guru, Aktivis dan Relawan Lembaga Sosial), Agus Dwianto (Tim Pengembang Konten Pendidikan dan Pembelajaran Dinas P dan K Kabupaten Wonogiri), dan Miss Halal Tourism Indonesia 2018 Riska Yuvista, selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment