News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kiat Jitu Promosikan Pariwisata, Manfaatkan Media Digital!

Kiat Jitu Promosikan Pariwisata, Manfaatkan Media Digital!




Batang - Kabupaten Batang memiliki kekuatan potensi alam yang mendukung agrowisata. Selain itu, mempunyai jalur wisata baru di antaranya forest kopi, jalur Pagilaran, Sigandu, Ujungnegoro, dan akses Dieng dari Sigemplong yang semakin menggairahkan sektor wisata. 

Hal itu disampaikan dosen Ilmu Komunikasi Unsri Palembang, Rindang Senja Andarini, dalam webinar literasi digital dengan tema ”Memajukan Pariwisata Kabupaten Batang Melalui Media Digital” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (13/9/2021).

Rindang mengungkapkan, dalam pengembangan di sektor wisata, Batang memilih empat skala prioritas. Keempatnya adalah wisata Sikembang di Kecamatan Blado, Sigandu di Kecamatan Batang, Sikuping di Banyuputih dan Silurah. Sedangkan jika dilihat dari kunjungan wisata di Batang, berdasarkan data jumlah kunjungan pada 2020, targetnya mencapai 1,6 juta turis. 

Namun hingga awal 2021 hanya tercatat 700 ribu wisatawan saja yang berkunjung ke Batang, karena faktor adanya pandemi Covid-19. “Dari sisi pendapatan asli daerah yang bersumber dari sektor wisata dari Januari hingga Desember 2020 sebesar Rp2,1 miliar tercapai,” kata Rindang di depan 300-an partisipan webinar. 

Dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata, lanjut Rindang, perlu dipahami mengenai perilaku konsumen Indonesia. Ia menyebut komposisi penduduk Indonesia dari data 2016 didominasi oleh usia muda dan produktif. Kemudian diketahui generasi Y dan Z mendominasi lebih dari 50 persen populasi penduduk yang bisa menjadi target potensial bagi sektor industri pariwisata. 

Generasi Y dan Z ini juga diketahui mendominasi konsumsi internet, yakni sebesar 77 persen. Generasi ini juga cenderung melakukan pencarian melalui search engine, membandingkan merek, mencari tahu ulasan, melakukan pembelian secara daring, kemudian mengevaluasi kualitasnya. “Wisatawan milenial cenderung memilih destinasi wisata yang menyenangkan dan menarik secara visual,” ucapnya. 

Untuk itu, masih menurut Rindang, ada tuntutan perubahan model promosi. Masyarakat terutama Gen Y mengandalkan media digital dan media sosial untuk mencari informasi terkait destinasi wisata. Karena itu, dalam mempromosikan pariwisata melalui media digital ini harus memperhatikan etika. Semisal dalam menentukan strategi konten tidak sekadar mengejar algoritma di media sosial dengan membuat konten yang viral namun melanggar sisi etika, semisal lewat prank yang tidak mendidik.

Kemudian, apabila memasukkan unsur budaya lokal dalam konten kreatif perlu mempertimbangkan perspektif masyarakat lokal. Rindang mengungkapkan, sebagai warga yang ingin mendukung pariwisata daerah, dapat menjadi jurnalis warga dengan membuat konten yang mengedukasi bagaimana perilaku berwisata etis. “Misalnya, tetap melestarikan alam dan menghormati nilai luhur budaya setempat,” tuturnya. 

Narasumber berikutnya, Head of Operation PT Cipta Manusia Indonesia, Rizqika Alya Anwar menyebut, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta. Sementara pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 170 juta. Menurut Rizqika, di era kemajuan digital ini pengguna internet perlu memiliki kecakapan digital. Yakni, kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi dan komunikasi serta sistem operasi digital. 

“Nilai dalam dunia digital yakni untuk kreativitas menjalajahi berbagai sudut pandang dan potensi media digital. Kemudian kolaborasi, yakni mengasah kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi, serta berpikir kritis dalam bermedia atau memanfaatkan media digital untuk kegiatan positif,” ucapnya. 

Diskusi virtual yang dipandu oleh moderator Harry Perdana itu, juga menghadirkan narasumber Muhammad Mustafid (Ketua LPPM UNU Yogyakarta), Wahyu Budi Santoso (Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Batang), serta Duta Wisata Jawa Tengah 2019 Sri Rezeki, selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment