News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pemuda Memanfaatkan Transformasi Digital untuk Pengembangan Potensi Desa

Pemuda Memanfaatkan Transformasi Digital untuk Pengembangan Potensi Desa





PURBALINGGA: Ketua DPRD Purbalingga Bambang Irawan mengungkapkan, dengan kondisi Indonesia yang tahun ini genap 76 tahun merdeka, generasi muda kian dituntut memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengisi kemerdekaan.

Bambang pun mengutip ungkapan Presiden pertama RI Ir. Soekarno yang sangat terkenal 'Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia'.

"Betapa pentingnya pemuda. Dalam sejarah kemerdekaan RI, pemuda berperan penting mengantarkan bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat," kata Bambang saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema ”Pemuda Memanfaatkan Transformasi Digital untuk Pengembangan Potensi Desa" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (11/8/2021).

Kemerdekaan Indonesia, lanjut Bambang, hasil perjuangan yang sangat panjang yang tidak akan lepas dari peran pemuda-pemudi Indonesia di masa itu. Pemuda Indonesia, saat detik-detik perancangan kemerdekaan Indonesia, begitu antusias hingga bergerak mengamankan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia agar tidak ada yang mengganggu atau mempengaruhi kemerdekaan itu baik oleh pihak Jepang maupun sekutu. 

"Peran aktif pemuda dalam sejarah kemerdekaan itu berlanjut dengan fungsi dan peran pemuda yang sangat stretegis dalam pembaruan dan pembangunan bangsa, khususnya di era kemajuan digital ini," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan menjadi landasan untuk memperkuat posisi dan kesempatan kepada setiap warga negara yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun untuk mengembangkan potensi, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-citanya.

"Untuk membangun pemuda, diperlukan layanan kepemudaan dalam dimensi pembangunan di segala bidang," kata Bambang.

Bambang membeberkan pemberdayaan kepemudaan di bidang sosial, budaya dan ekonomi perlu disertai dengan kuatnya literasi digital. Keterampilan literasi digital pemuda dapat berkontribusi pada pembangunan desa melalui penggunaan internet secara optimal. 

"Pada era digital ini, pemuda tidak dapat terlepas dari teknologi informasi yang perlu adaptif. Pemuda penting mengerti dunia digital, sehingga dapat berpartisipasi untuk membangun desa melalui pemanfaatan teknologi informasi untuk pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

Pemuda pun diharapkan jeli mengenali potensi lokal desa, sehingga peran sebagai agen perubahan dalam pembangunan terwujud dengan gerakan pemuda sebagai pelopor perubahan di desa. 

Misalnya, Bambang Irawan mencontohkan, pemuda bisa memberdayakan desa dengan diawali menggali informasi tentang desa yang akan diberdayakan, lalu membangun jejaring dan bersosialisasi kemudian melakukan promosi dan memberikan informasi ke luar soal potensi desa itu.

"Pada masa inilah, untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional itu dibutuhkan pemuda yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, cerdas, mandiri dan profesional," tegas Bambang.

Narasumber lain dalam webinar itu, digital enthusiast yang juga founder start up Resep Coffee, Burhan Abe mengatakan, satu upaya yang kini digencarkan untuk memberdayakan desa adalah melalui program smart village. Konsep smart village ini secara umum dapat diilustrasikan sebagai desa cerdas dengan terobosan inovasi sosial yang inovatif  berbasis platform digital atau teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat desa.

"Smart village adalah manifestasi desa yang telah melakukan transformasi digital, butuh infrastruktur solid dan SDM mumpuni untuk mewujudkannya, baik penataan e-business, e-goverment, keamanan informasi sampai peningkatan TIK dan aplikasi informatikanya," jelas Burhan.

Konsep smart village ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan daya saing desa ke dalam aspek kehidupan pada bidang sosial, ekonomi dan lingkungan.

Webinar yang dimoderatori Dimas Satria itu juga menghadirkan narasumber lain, yakni co-founder Jelajah.life Agus Supriyo dan TPP Kemendes Aris Yudirianto, juga Rakhma Lutfita selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment