News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Literasi Digital, Satu Ikhtiar Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa

Literasi Digital, Satu Ikhtiar Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa




DEMAK : Literasi digital merupakan satu upaya untuk mendorong ketertarikan, sikap, dan kemampuan seseorang menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi. Tujuannya adalah untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membangun pengetahuan baru, membuat dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat.

Melalui literasi digital, individu dituntut dapat menerapkan keterampilan fungsional pada perangkat digital, sehingga dapat memilih informasi, berpikir kritis, berkreasi dan berkolaborasi bersama lainnya.

"Literasi digital merupakan modal dasar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa secara daring, dapat dilakukan secara interaktif maupun non-interaktif, yang berfokus pada pendidikan kecakapan hidup serta sesuai minat dan kondisi siswa bersangkutan,” kata peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabinus Bora Hangawuwali.

Bora tampil saat menjadi pembicara dalam webinar literasi digital bertema "Literasi Digital untuk Meningkatkan Kualitas Siswa" yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (24/8/2021).

Dalam webinar yang diikuti 242 peserta itu, Bora menjelaskan, pendidikan kecakapan hidup dan penyesuaian minat serta kondisi siswa ini terutama karena saat ini hampir seluruh dunia terdampak Covid-19. ”Sistem pendidikan, tidak bisa tidak, mesti beradaptasi dengan metode pembelajaran jarak jauh di mana situasi setiap daerah berbeda-beda,” ujarnya.  

Dengan kondisi geografis dan budaya yang beragam, lanjut Bora, para guru mesti sama-sama melakukan inovasi pembelajaran sesuai dengan daerahnya. Tak jarang ditemukan, suatu daerah terkadang masih minim infrastruktur teknologi, jaringan internet, juga listrik. Sehingga, guru dan orangtua atau wali murid mesti jeli mengadaptasi metode pembelajaran yang akan diterapkan alias tidak disamaratakan pada semua anak.

”Bisa difokuskan pada materi yang esensial pada anak-anak di rumah, seperti tentang kecakapan hidup atau life skill yang sesuai kondisi mereka. Termasuk juga pengertian soal wabah Covid-19, bagaimana karakteristiknya serta bagaimana cara menghindarinya agar tidak tertular,” jeasnya.

Sabinus Bora menambahkan, untuk meningkatkan kualitas siswa dalam pembelajaran di era digital, tetap diperlukan beberapa prinsip dasar yang tak boleh diabaikan. ”Tetap perlu penilaian secara kualitatif, namun tanpa meninggalkan metode-metode, juga penggunaan aplikasi pembelajaran secara kreatif,” imbuhnya.

Menurut Sabinus Bora, dengan memanfaatkan berbagai aplikasi pembelajaran daring lewat konten-konten video pembelajaran yang inovatif, kreatif dan bervariatif, niscaya akan mendorong semangat siswa dalam pembelajaran dari rumah masing masing. 

Materi dan model permainan dapat disesuaikan dengan tema yang dipelajari, serta dilengkapi dengan alat peraga yang memudahkan pemahaman siswa. Pembelajaran daring bisa diisi dengan simulasi dan metode visual yang tak membosankan, seperti sekadar membacakan materi. Sehingga, kreativitas siswa dalam pembelajaran daring pun dapat tergali serta terpicu dalam mengatasi masalah atau problem solving.

”Yang tidak boleh dilupakan, untuk meningkatkan kualitas siswa dalam pembelajaran adalah membuat rencana pembelajaran yang melibatkan siswa," tegas Bora. 

Sementara itu, narasumber lain dalam webinar, praktisi pendidikan Yuni Wahyuning mengatakan, untuk meningkatkan kualitas siswa perlu dipahami satu karakteristik dasar. "Bahwa siswa yang awalnya meniru akan mencoba menciptakan sendiri, maka perlu didorong dan diteladani dengan membuat konten-konten yang bermanfaat atau ajakan positif," kata Yuni.

Yuni berujar, ajari siswa memilih dan memilah konten yang bermanfaat dan sesuai kebutuhan mereka. Bukan konten yang tak sesuai usia mereka, terlebih yang menjurus hal negatif.

"Jangan biarkan siswa terpengaruh hal-hal negatif yang berseliweran di dunia digital. Ajari mereka menyaring semua informasi yang masuk. Jelaskan mana yang baik dan buruk, meskipun mereka tetap harus membuka diri dengan informasi yang bermanfaat," imbuh Yuni.

Dimoderatori Bella Ashari, webinar ini juga menghadirkan dua narasumber lain, yakni Staf Pengajar UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar Desyanti Suka Asih dan CEO Sempulur Craft Imam Wicaksono, serta Andi Agustian selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment