News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Belajar Digital Ternyata Memiliki Banyak Keuntungan, Simak di Sini

Belajar Digital Ternyata Memiliki Banyak Keuntungan, Simak di Sini




Kudus - Dunia digital yang semakin canggih menjadikan manusia seolah tak berjarak satu sama lain. Arus informasi dengan sangat mudah diakses dalam genggaman tangan. Begitu pula konten pembelajaran dan pendidikan. 

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala MAN 2 Kudus, Shofi, dalam webinar literasi digital dengan tema ”Belajar Digital yang Mudah, Murah, dan Aman” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (14/8/2021).

”Lebih-lebih semenjak pandemi Covid-19, pembatasan proses tatap muka seolah menjadikan pembelajaran online seperti oase di tengah padang pasir,” ujarnya. 

Menurut Shofi, ada banyak keuntungan dalam pembelajaran secara digital. Di antaranya, kemandirian belajar bagi siswa. ”Anak-anak akan mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan jika mampu menguasai teknologi digital,” tuturnya. 

Keuntungan lain, lanjut Shofi, berupa referensi yang lebih luas dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional. Sebab, berbagai macam solusi atas masalah bisa didapatkan dalam teknologi digital tanpa batas ruang dan waktu. 

Pembelajaran digital pun dapat diakses secara cepat dan memiliki akurasi yang baik ketika memiliki kecakapan dalam menggunakannya. ”Arus informasi akan semakin cepat berada di genggaman tangan jika cakap digital,” ucapnya. 

Kendati begitu, menurut Shofi, pembelajaran secara digital ini juga memiliki sisi negatif. Seperti keterbatasan interaksi efektif dua arah. ”Antara guru dan siswa tidak akan menemukan kemudahan diskusi dibandingkan jika mereka tatap muka langsung,” katanya. 

Selebihnya, belajar online juga memiliki dampak psikologis yang cenderung membosankan. Hal ini biasanya dikarenakan kesulitan guru untuk memberikan variasi pembelajaran sehingga cenderung membosankan. 

Kemudian, siswa pun bisa mudah terpapar konten negatif ketika berselancar di dunia digital. Sebab siapa pun yang bersinggungan dengan dunia digital pasti akan terpapar konten negatif semisal pornografi, ujaran kebencian, hoaks, dan lainnya. 

Untuk itu, lanjut Shofi, perlu adanya kemampuan menjaga keamanan selama belajar digital terutama kepada orangtua dalam mendampingi anaknya. Seperti dengan melindungi identitas diri di ruang digital. 

Dengan melindungi identitas diri, imbuh Shofi, hal itu bisa mengurangi risiko penipuan atau peretasan terhadap akun anak. ”Misalnya dengan mengajari anak cara untuk membuat kata sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak,” katanya. 

Kemudian, orangtua juga harus selalu menunjukkan konten digital sesuai dengan usia si anak. Hal ini diperlukan agar anak terlindungi dari konten-konten negatif, yang membahayaan diri mereka misal pornografi, ujaran kebencian, hoaks dan lainnya. 

”Orangtua juga harus mengetahui dengan siapa anak belajar. Supaya bisa melindunginya dari tindak kejahatan selama berinteraksi di dunia digital,” tuturnya. 

Shofi juga memberikan aneka tips untuk belajar online. Tips pertama, yakni meniatkan belajar online untuk beribadah. Lalu, selalu meluangkan waktu untuk bersosial. ”Jangan habiskan kehidupan Anda di depan handphone atau laptop. Sejenak luangkan waktu untuk berbincang dengan keluarga atau teman,” katanya. 

Tips selanjutnya, mengatur jadwal belajar online. Dengan begitu, maka rutinitas yang diatur dalam jadwal dapat memberikan sinyal pada otak saatnya menyelesaikan pekerjaan. 

Selama belajar di rumah pun harus mempunya area sendiri. Caranya, yakni dengan membuat batasan antara area belajar dan santai, tujuannya bisa membuat lebih fokus belajar dan mengurangi tekanan saat di ruang belajar. 

”Lakukan juga aktivitas fisik di sela belajar online. Tetapkan waktu istirahat setiap 45 menit untuk bangun atau bergerak,” kata dia. 

Tips berikutnya, membuat rencana belajar dan mengindari multitasking saat proses pembelajaran online. ”Rencanakan capaian belajar untuk tiga hari ke depan atau mengerjakan tugas-tugas kecil juga menjadi tips belajar online agar tetap efektif,” tuturnya. 

Sementara itu, narasumber lainnya, Kepala MAN 1 Tegal, Nurhayati mengatakan, pendidikan 4.0 bukan hanya tentang teknologi pembelajaran digital, tetapi juga mengenal perubahan cara berpikir. 

Nurhayati mengatakan, di abad 21 ini teknologi digital menjadi semakin penting dan pemicu motivasi masyarakat, sehingga mereka memiliki keterampilan belajar dan berinovasi. 

Perusahaan raksasa teknologi seperti Google pun telah menawarkan aplikasi yang sangat banyak dan memiliki keunggulan yang patut diperhitungkan. ”Di sini kita tahu bahwa di era digital sekarang tidak perlu mengeluarkan biaya banyak dalam belajar, bahkan bisa dibilang murah,” ucapnya. 

Dalam diskusi virtual yang dimoderatori Nabila Nadjib, hadir pula narasumber lainnya, yakni konsultan dan praktisi public relations Andie Wibianto, dan dosen sekaligus konsultan Rusdiyanta, serta seniman Ones selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment