News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bagi Masyarakat Desa, Literasi Digital Lebih untuk Pembangunan Berkelanjutan dan SDM

Bagi Masyarakat Desa, Literasi Digital Lebih untuk Pembangunan Berkelanjutan dan SDM



Batang – Staf Khusus Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Ahmad Iman Sukri mengatakan, bagi masyarakat desa  literasi digital lebih urgen dimanfaatkan untuk pembangunan berkelanjutan dan sumber daya manusia.

Untuk kepentingan pembangunan berkelanjutan, kata Iman, literasi digital diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan kecakapan masyarakat serta pembangunan yang merata. Sedangkan bagi sumber daya manusia, akan meningkatkan kualitas SDM penduduk Indonesia.

”Fokus penggunaan dana desa dalam transformasi digital diperuntukkan dalam kerangka SDGs (sustainable development goals/tujuan pembangunan berkelanjutan) untuk memberdayakan masyarakat desa,” tutur Iman pada webinar literasi digital bertema ”Kiat Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Transformasi Digital” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (16/8/2021).

Iman mengatakan, literasi digital bagi masyarakat pedesaan akan mampu meningkatkan kapasitas, kualitas, dan kecakapan SDM masyarakat pedesaan. Sehingga, masyarakat pedesaan memiliki daya saing, baik secara ekonomi maupun pendidikan.

Sedangkan desa digital untuk tujuan pembangunan berkelanjutan, kata Iman, intinya berupa pengadaan infrastruktur dan munculnya industri secara langsung maupun tidak langsung memberikan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

”Dengan adanya akses digital, informasi menjadi hak inklusif semua masyarakat tanpa pengecualian. Ini dapat membantu mengurangi ketimpangan yang ada dalam suatu negara,” jelas Iman kepada 150-an partisipan webinar.

Menurut Iman, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (PDT) membedakan desa digital menjadi empat tingkatan. Tingkatan Pertama (1.0) internet dasar, di mana masyarakat dalam satu desa memiliki infrastruktur internet serta kemampuan menggunakan gawai untuk mengakses internet secara pribadi. 

Tingkat Kedua (2.0) literasi digital, masing-masing KK menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan ketua RT/RW dalam forum digital (minimal WhatsApp grup). Masing-masing desa terpapar pada upaya peningkatan literasi digital dan kemampuan berkomunikasi menggunakan perangkat digital.

”Tingkat Ketiga dan Keempat (3.0) dan (4.0) berupa optimalisasi penggunaan internet: E-commerce dan IoT, masyarakat mulai menggunakan internet untuk memudahkan transaksi kegiatan sosial-ekonomi seperti belanja daring, atau pemasaran produk usaha yang dihasilkan untuk dipasarkan secara daring,” papar Iman.

Iman menambahkan pentingnya literasi digital untuk pemberdayaan masyarakat desa meliputi sistem informasi desa dengan menciptakan sistem informasi berbasis digital, BUMDes, desa digital berupa pelayanan publik berbasis digital, dan smart economic yakni penggunaan media sosial untuk promosi produk desa.

”Hal yang wajib diketahui oleh masyarakat desa adalah tentang penggunaan dana desa. Masyarakat desa wajib dan berhak mendapatkan informasi tentang pembangunan desa dan penggunaan anggaran desa,” pungkas CEO Jurnas.com itu.

Narasumber lain pada webinar kali ini, CEO Jaring Pasar Nusantara Muhamad Achadi mengatakan, transformasi digital pada masyarakat desa merupakan sebuah kemajuan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada masyarakat pedesaan yang seharusnya sudah dinikmati seperti masyarakat yang tinggal di perkotaan.

Transformasi desa digital menjadi smart village mencakup bidang kemasyarakatan dan pemerintahan, lingkungan hidup, ekonomi, dan warisan budaya. Dalam smart village bisa dikembangkan sekolah desa digital, creative center (redaksi), dan media desa.

”Smart village bisa berupa pusat literasi dan kreativitas desa, kolaborasi media kreatif dan media sosial. Kemudian jejaring media antar desa, misalnya lumbung informasi/big data desa, kader organik desa/KPMD, swadya politik desa/budaya politik gotong royong dan kepemimpinan desa,” jelas Achadi.

Sejatinya, banyak potensi yang ada di pedesaan belum terekspos oleh media massa. Petensi-potensi itu merupakan suatu kebanggaan dan kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat desa seperti wisata desa dan hasil pertanian desa. 

Webinar yang dipandu oleh moderator Dannys Citra itu juga menghadirkan narasumber Tatik Setianingsih (Pendiri Sanggar Pemberdayaan Masyarakat), Isharsono (Founder Istar Digital Marketing Center), dan Gloria Vincentia, selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment