News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Strategi Menangkal Konten Hoaks yang Makin Masif

Strategi Menangkal Konten Hoaks yang Makin Masif




PEKALONGAN: Sejumlah kalangan menganggap dengan luasnya platform digital yang ada membuat  informasi atau berita yang dianggap benar tidak lagi mudah ditemukan.

Hal ini dipicu oleh banyaknya
informasi atau berita yang disebarkan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau terindikasi 
hoaks atau berita yang tak sesuai fakta.

"Dengan kondisi masifnya sebaran hoaks ini, ada berbagai hal yang mesti kita tingkatkan sebagai pengguna digital untuk bekal menangkalnya," kata dosen UIN Surakarta Abd. Halim saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital bertajuk "Strategi Menangkal Konten Hoax" yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (28/7/2021).

Halim menjelaskan, hal pertama yang perlu ditingkatkan tak lain kemampuan berpikir kritis tentang media dan data. Baik dalam mengakses, menyaring, menganalisis dan distribusi data.

"Harus terus ditekankan pemanfaatan internet sebesar-besarnya untuk kebaikan diri dan orang lain," ujar Halim. Tak kalah penting, menekankan etika dalam bermedia sosial seperti melalui diskusi, berkomentar, mengemukakan pendapat dan menyampaikan kritik.

"Kita harus bisa mengenali tiga gangguan informasi yang secara umum ada dalam media digital," ujar Halim. Ia merinci tiga gangguan itu adalah misinformasi, disinformasi dan malinformasi.

Misinformasi itu informasinya salah, tapi orang yang menyebarkannya percaya bahwa informasi itu benar tanpa bermaksud membahayakan orang lain.

Sedangkan disinformasi, infomasinya salah dan orang yang menyebarkannya tahu bahwa informasi itu tidak benar. Sedangkan malinformasi adalah informasinya benar namun digunakan untuk niat merugikan seseorang atau kelompok tertentu.

Halim mencontohkan betapa berbahayanya dampak hoaks jika tak ditangkal, merujuk peristiwa perusakan mobil ambulans di Bantul yang tengah membawa pasien Covid-19 pada 13 Juli 2021 lalu.

Pasca pelaku ditangkap polisi, ia mengaku nekat merusak mobil ambulans itu karena termakan hoaks di medsos yang menyebut banyak mobil ambulan yang sekarang hanya  lalu lalang tak membawa pasien dengan tujuan menakut-nakuti warga.

Narasumber lain webinar itu, Muhammad Siswanto (Kepala MAN 4 Kebumen) mengatakan, semangat permusuhan yang kian marak melalui medsos acapkali turut dipicu informasi provokatif yang belum tentu benar dan jelas sumbernya.

"Penggunaan medsos dengan semangat merusak ini menimbulkan bahaya dan harus dihilangkan," kata Siswanto. 

Siswanto lalu mengajak para pengguna medsos merujuk kembali fatwa bermuamalah medsos yang dikeluarkan MUI sejak 2017 yang bertajuk fatwa "Muamalah Medsosiah".

"Dalam fatwa itu ditegaskan bagi kita untuk selalu kroscek, tabayyun atau klarifikasi, ketahui isi kontennya dan lakukan validasi atas kebenaran informasi tersebut serta pahami maksud penyebaran konten yang ada," ujar Siswanto dalam webinar yang juga menghadirkan narasumber Aditia Purnomo (penulis lepas) dan Hidayatun (Kepala MTsN Semarang).

Sebagaimana di kabupaten/kota yang lain, di Kabupaten Pekalongan, Kementerian Kominfo juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021.

Serial webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.

Warga masyarakat diundang untuk bergabung sebagai peserta webinar dan akan terus memperoleh materi pelatihan literasi digital. Caranya adalah dengan mendaftar melalui akun media sosial @siberkreasi. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment