News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Optimalisasi Digital untuk Peran Edukasi di Rumah

Optimalisasi Digital untuk Peran Edukasi di Rumah





PURBALINGGA - Pakar psikologi komunikasi Dr. Arfian M.Psi menuturkan, peradaban manusia banyak mengalami perubahan besar-besaran pasca revolusi industri 4.0 berlangsung saat ini.

Revolusi Industri 4.0 di Indonesia sudah merambah di berbagai bidang kehidupan, seperti pemerintahan, transportasi, pendidikan, dan ekonomi. 

"Dampak revolusi industri 4.0 ini makin terasa karena di masa ini juga diwarnai pandemi Covid-19. Sehingga, perubahan yang dirasakan terasa lebih cepat, khususnya dari dunia pendidikan," kata Arfian saat berbicara sebagai narasumber webinar literasi digital bertajuk "Optimalisasi Digital untuk Peran Edukasi di Rumah" yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (16/7/2021).

Dalam webinar yang juga menghadirkan narasumber Andika Renda Pribadi (Fasilitator Nasional),  Aris Yudirianto (TPP Kementrian Desa) dan Heru Tri Cahyono (Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa Kabupaten Banyuwangi) itu, Arfian menyebut dunia pendidikan harus berubah wajah secara penuh dari kebiasaan interaksinya.

Interaksi tatap muka yang memungkinkan guru dan siswa berkomunikasi lebih optimal tergantikan penuh dengan perangkat digital sejak setahun lebih akibat wabah Corona yang tak kunjung usai.

"Optimalisasi pembelajaran yang bisa dilakukan hanya jarak jauh, bukan tanpa jarak lagi, fully online karena pembatasan sosial kian diperketat saat ini melalui kebijakan PPKM," kata Arfian.

Sayangnya, percepatan digitalisasi ini dari kacamata Arfian masih belum diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusianya secara merata. Dalam hal ini pengguna atau subjek pendidikan itu sendiri. Baik dari kalangan guru, siswa maupun orangtua.

"Masih kurangnya pemahaman SDM tentang pentingnya penggunaan media digital untuk pembelajaran, ini belum merata sehingga jadi tantangan tersendiri," tegasnya.

Arfian menyoroti fenomena yang sempat ia amati. Misalnya masih ada pihak-pihak tertentu yang belum menggunakan video pembelajaran jarak jauh. Materi dan soal latihan daring juga hanya menggunakan bahan ajar terdahulu yang belum dimodifikasi agar menjadi materi yang lebih relevan.

"Tak hanya guru dan siswa, di sini peran orangtua harusnya lebih dioptimalkan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh itu," kata Arfian. 

Dalam beberapa kasus relasi guru-murid-orangtua dalam pembelajaran daring ini tampak belum integral. Tidak sedikit orangtua murid merasa stres ketika mendampingi proses pembelajaran dengan tugas-tugas. Pasalnya, para orangtua ini juga dituntut memikirkan keberlangsungan hidup dan pekerjaan masing-masing di tengah krisis.

Arfian menambahkan, orangtua di satu sisi diwajibkan mengemban peran baru dalam memonitor anak-anaknya, karena lebih sering berinteraksi dengan media digital kala di rumah.

"Orangtua ini harus mendampingi karena anak perlu kontrol dalam menggunakan media digital. Orangtua juga harus mengajari untuk hal-hal edukasi positif, dan bahkan mereka harus belajar bersama anak," pungkas Arfian.

Narasumber berikutnya, Aris Yudirianto dari TPP Kementerian Desa menuturkan, berbicara soal pendidikan di era industri 4.0 bukan cuma tentang teknologi pembelajaran digital. Tetapi juga mengenai perubahan cara berpikir dan apa yang paling penting dalam edukasi generasi saat ini.

"Tak bisa dimungkiri, pesatnya pengguna internet di Indonesia masih diwarnai kendala penggunaan teknologi digital," kata Aris.

Aris membeberkan kendala yang paling mencolok ada tiga hal. Pertama, ketersediaan jaringan internet dan sinyal belum merata antara daerah pelosok dan perkotaan; kedua, anak lebih senang memilih game online yang juga lebih gencar ditawarkan penyedia layanan, dan ketiga, kian sempitnya durasi pembelajaran jarak jauh sehingga menyisakan banyak ruang kosong anak.

Sebagaimana di wilayah lain, Kementerian Kominfo juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital di Kabupaten Purbalingga selama periode Mei hingga Desember 2021.

Serial webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.

Warga masyarakat diundang untuk bergabung sebagai peserta dan akan terus memperoleh materi pelatihan literasi digital dengan cara mendaftar melalui akun media sosial @siberkreasi. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment