News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Mengintip Tren Pekerjaan dan Usaha Digital

Mengintip Tren Pekerjaan dan Usaha Digital




Boyolali – Penggunaan sumber daya manusia (SDM) media digital untuk aktivitas positif yang berketerampilan digital akan mempermudah aktivitas dan produktivitas kerja. Bekerja dengan memanfaatkan teknologi digital telah menjadi tren baru pengembangan kompetensi digital SDM Indonesia, baik melalui sektor pendidikan formal, informal, maupun non-formal.

”Kompetensi digital SDM Indonesia diharapkan akan meningkat pada tahun 2024 menjadi 50 juta orang yang sudah terliterasi. Sehingga, potensi ekonomi digital yang diproyeksikan bernilai 124 miliar dolar AS akan tercapai,” ujar dosen dan konsultan SDM Arfian pada acara webinar literasi digital yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (17/9/2021).

Diskusi virtual bertema ”Tren Pekerjaan dan Usaha Digital” yang dipandu oleh moderator Harry Perdana itu, juga menghadirkan narasumber Farid FM (dosen Universitas Sahid Surakarta), Ahmad Khoirul Anwar (dosen DKV Universitas Sahid Surakarta), Suwoko (founder Betanews.id), dan Komo Ricky sebagai key opinion leader.

Arfian menyatakan, program literasi digital bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, agar lebih siap dalam perubahan dan tantangan digital.

Pentingnya mempelajari media digital, lanjut Arfian, bertujuan untuk memahami kebijakan pembatasan sosial, potensi pasar, pembelajaran daring, maupun berbagai aktivitas kerja lainnya seperti rapat, kirim data, dan sebagainya.

Meski begitu, Arfian tak menampik adanya tantangan yang muncul di ruang di ruang digital. Misalnya seperti konten-konten negatif terus bermunculan, banyaknya beredar berita hoaks, penipuan, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, dan radikalisme. 

Untuk itu, Arfian mengusulkan pendekatan strategis bagi generasi muda, yang biasanya belum memiliki benteng cukup kuat untuk menangkal pengaruh buruk dari teknologi.

”Pendidikan akhlak melalui agama dan moral bagi generasi muda, sangat penting ditanamkan sejak dini. Begitu juga untuk keluarga sebagai basis pertahanan generasi muda,” ujar Arfian.

Berikutnya, narasumber Farid FM menyatakan, selama masa pandemi para pekerja usaha digital masih memilih bekerja dari rumah hingga beberapa waktu ke depan. Bekerja dari rumah berarti seorang pekerja menggunakan koneksi pribadi. 

Dengan begitu, kata Farid, bisnis online menjadi salah satu alternatif pekerjaan yang diminati. Apalagi, pekerjaan tersebut bisa dikerjakan sambil rebahan di rumah sembari memasarkan barang secara virtual untuk mendapatkan uang.

Menjadi digital marketer, lanjut Farid, merupakan profesi baru di bidang pemasaran dengan memanfaatkan platform digital. Mereka, bertanggung jawab atas branding suatu produk. ”Profesi ini, juga tidak mengharuskan pekerjanya bertatap muka dengan atasan di kantor,” ujar dosen Universitas Sahid Surakarta itu.

Dalam berbisnis, menurut Farid, dikenal istilah trader dan investor. Keduanya ini saling terkait dan tidak bisa dipisahkan. Trader dan investor, tengah digandrungi oleh masyarakat modern karena mampu memberikan cuan cukup besar. 

”Walaupun risikonya cukup tinggi, dengan hitungan detik trader bisa mendapatkan uang jutaan, sebaliknya juga bisa mengalami kerugian jutaan pula,” pungkas Farid. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment