News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Mengenal Pengaturan Proteksi Data pada Era Digital

Mengenal Pengaturan Proteksi Data pada Era Digital




BATANG - Masih ingat gegernya kasus sebanyak ratusan ribu data pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia yang dikabarkan bocor pada medio Juli 2020 silam dan ternyata dijual di situs para peretas (hacker) atau dark web?

Kasus itu menjadi pemantik dalam webinar literasi digital bertajuk "Mengenal Pengaturan Proteksi Data pada Era Digital" yang dihelat Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (7/7/2021).  

Salah satu pembicara yang berprofesi Digital Marketing Startegist Dede Fajar Kurniawan mengungkap pengetahuan diri mengenai proteksi data privat di era digital sangat penting dipahami di balik kemajuan teknologi yang terus berlangsung saat ini.
"Dari kasus bocornya data pasien di rumah sakit itu perlu dipahami, kebocoran data tak selalu karena lemahnya sistem proteksi sebuah perusahaan, tapi bisa juga karena serangan hacker atau pihak eksternal," kata Dede dalam webinar yang dipandu Dwiky Nara dan Putri Juniawan selaku key opinion leader itu.

Dede mengungkap proteksi data pribadi dan internal penting agar data itu tak jatuh ke tangan orang yang salah dan agar selalu aman dengan berbagai penyalahgunaan di era serba digital saat ini.

"Antisipasi perlu dilakukan sejak kita sudah mulai mengeluarkan dan mendaftarkan identitas pribadi ke pihak lain. Jangan gunakan sembarangan dan pastikan kepada pihak penerima bahwa data kita terjamin aman," kata Dede.

Dede mengatakan, dalam satu sistem proteksi data sebuah perusahaan, masyarakat pengguna layanan pun berhak mengetahui bagaimana risk management atau manajemen resiko yang menjamin bahwa data pribadi kita aman.

Dede mencontohkan, jika masyarakat menggunakan layanan google yang dalam operasionalnya kadang meminta data pribadi, maka sebenarnya tak perlu khawatir datanya bocor.

"Kalau ada risk management akan mengantisipasi serangan hacker, namun jika sudah ada risk management tetap kena (data pribadi) yang bisa dibobol dengan browser, kita bisa melaporkan kasus itu ke Google (jika menggunakan layanan Google), maka masyarakat yang dirugikan akan mendapat ganti rugi," ujar Dede.

Dalam webinar yang menghadirkan narasumber seperti Aulia Putri Juniarto (fasilitator nasional), Sigit Widodo (Ketua Dewan Pembina Internet) dan juga Antovany Reza Pahlevi (CEO ShintaVR dan Founder Pantoera.id) itu, Dede menyarankan masyarakat dalam aktivitasnya di ruang digital menggunakan software atau aplikasi yang resmi. Misalnya untuk pencarian menggunakan Google begitu pula untuk layanan seperti email dan pengelolaan data atau arsipnya. 

Sehingga ketika ada kasus kebocoran, aduannya juga jelas harus dialamatkan ke mana.

Sementara itu, Aulia Putri Juniarto mengatakan, pengguna ruang digital perlu memahami pula aturan-aturan yang berlaku untuk menghindari sekaligus mengantisipasi jika di kemudian hari menemui masalah.

"Contoh paling sederhana saat membuat akun baru, perhatikan etikanya," kata dia. Aulia mengatakan etika dalam membuat akun untuk kepentingan tertentu sebisa mungkin tetap gunakan identitas asli.

"Apabila memakai foto, tetap gunakan foto diri sendiri bukan orang lain termasuk jika menuliskan deskripsi pribadi tulislah dengan jelas," katanya.

Aulia menyarankan dalam menuliskan profil juga tidak menampilkan informasi data pribadi apalagi di media sosial yang bisa diakses banyak orang.

"Kenali fitur-fitur di platform aplikasi dan media sosial yang digunakan, termasuk fitur aduan jika menemui masalah," katanya.

Sebagaimana wilayah lain, di Kabupaten Batang Kementerian Kominfo juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021.

Serial webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.

Warga masyarakat diundang untuk bergabung sebagai peserta dan akan terus memperoleh materi pelatihan literasi digital dengan cara mendaftar melalui akun media sosial @siberkreasi. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment