News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Berharap Relaksasi PPKM, Pengelola Goa Pindul Kibarkan Bendera Putih

Berharap Relaksasi PPKM, Pengelola Goa Pindul Kibarkan Bendera Putih


Destinasi Goa Pindul (ist)

WARTAJOGJA.ID  - Viral di media sosial (medsos) Instagram resmi pengelola objek wisata Goa Pindul, Minggu (25/7/2021) menyatakan diri menyerah akibat PPKM diperpanjang, bahkan  bendera putih juga ikut mereka kibarkan. Menurut pengelola, hal itu bentuk dukungan terhadap sesama pelaku wisata yang saat ini terdampak PPKM.

Pengelola salah satu operator perintis wisata Gua Pindul 'Dewa Bejo' Arif Sulistyo mengaku bahwa hal tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan pelaku transportasi di Pati, Jawa Tengah yang berkonvoi mengibarkan bendera putih. Di mana beberapa PO bus dari Pati merupakan mitra pihaknya.

"Kebetulan salah satu POnya kan sering langganan di tempatku mas. Terus aku saling support antar pelaku wisata salah satunya dengan membuat video itu," katanya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (25/7/2021).

"Soalnya hampir semua pelaku wisata baik transportasi, pengelola, oleh-oleh sudah bendera putih semua yang dikibarkan. Aku juga tidak tahu kalau bakalan viral mas. Padahal yang di Pati tidak begitu viral," lanjut Arif.

Selain itu, Arif mengaku jika kondisi pelaku wisata di Goa Pindul tengah sepi akibat efek PPKM level 3-4. Menurutnya apa yang dilakukan merupakan efek domino PPKM.

"Mereka sering bawa grup juga di tempatku, dan adanya PPKM mereka tidak jalan dan kita tidak jalan," ucapnya.

Oleh sebab itu, Arif berharap ada relaksasi di sektor wisata. Semua itu untuk menggeliatkan kembali sektor pariwisata yang menjadi sumber mata pencaharian bagi warga sekitar Goa Pindul.

"Diperpanjang tidak masalah sebenarnya tapi di sektor wisata seharusnya ada kelonggaran yang maksimal perhari 50 orang saja mas, yang penting kita ada kegiatan sebenarnya. Kalau ditutup total tidak mungkin kan, paling tidak ada keringanan sedikit lah perhari berapa orang," ucapnya.

"Padahal di tempatku di Dewa Bejo itu prokes sangat komplit, ada cuci tangan, cek suhu, pemandu pakai faceshield juga. Semua aturan sudah kita taati, masak tidak ada keringanan sedikit untuk yang mencari rezeki dari pariwisata," imbuh Arif.

Bahkan, jika PPKM diperpanjang dan tidak ada keringanan di sektor wisata pihaknya akan memasang kain mori di depan pintu masuk Goa Pindul. Mengingat banyak pelaku wisata yang banting stir pekerjaan menjadi buruh tani akibat PPKM tersebut.

"Seandainya PPKM diperpanjang dan tempat wisata ditutup itu besok di depan pindul mau dikasih kain mori semua mas, jadi putih semua itu. Pas di pintu masuk Pindul di Goanya mas," katanya.

Terkait bantuan dari pemerintah untuk pelaku wisata, Arif mengaku baru sekali menerima pada tahun 2020. Namun, beberapa pemandunya sempat mengikuti program dengan benefit Rp 600 ribu perbulan.

"Tak ceritani dulu, dulu ada bantuan sembako setahun yang lalu, tapi hanya sekali saja. Jadi sampai sekarang belum dapat lagi, bisa dikatakan selama Corona baru sekali," katanya.

"Kalau pemanduku ada program life skill yang perbulan Rp 600 ribu itu kita daftarkan semua dan hampir 70% dapat semua," lanjutnya.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul mengaku Kemenparekraf telah membuka pendaftaran bantuan intensif Pemerintah (BIP). Pendaftaran itu dilakukan secara mandiri dan sayangnya saat ini telah tutup.

"BIP bantuan insentif pemerintah sudah dirilis oleh Kemenparekraf, itu secara mandiri untuk melakukan pendaftaran langsung. Tapi pendaftaran sudah ditutup," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, di masa perpanjangan PPKM, tak sedikit pengelola wisata yang kibarkan bendera putih tanda menyerah. Setelah Garut, kini terjadi juga di Gunungkidul.

Dilihat detikTravel dari laman Instagram resmi pengelola objek wisata Goa Pindul, Minggu (25/7/2021), mereka menyatakan diri telah menyerah akibat PPKM diperpanjang. Bendera putih juga ikut mereka kibarkan.

"Kami benar benar menyerah kawan, Ternyata tidak ada solusi untuk bangkitnya pariwisata. Kami sudah kenyang makan Janji.
KAMI MENYERAH!" tulis unggahannya.

Unggahan itu juga disertai video singkat yang menceritakan nasib berat yang dialami oleh pengelola objek wisata Goa Pindul. Dimana mereka menyatakan diri terpuruk selama dua tahun belakangan ini akibat COVID-19.

Selain kondisi objek wisata yang buka tutup mengikuti kondisi faktual di lapangan, pasalnya pandemi juga membuat jumlah wisatawan yang datang berkurang. Di tengah kondisi yang serba salah, mereka menyebut sudah bosan dengan janji dan menuntut langkah nyata dari Pemerintah.

"Ajakan bangkit pariwisata, tapi tidak dibarengi solusi. Adakah angin segar untuk kami? Tolong tuan, beri kami solusi. Jangan beri kami janji yang tak pasti," tulisan di video tersebut.

Diunggah dua hari lalu, video itu pun segera mendapat komentar dari warganet. Tak sedikit yang memberi semangat dan menyatakan rindu berwisata kembali ke Goa Pindul. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment