News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Mudahnya Akses Teknologi Tak Dibarengi dengan Etika Berinternet

Mudahnya Akses Teknologi Tak Dibarengi dengan Etika Berinternet



WARTAJOGJA.ID : Dipandu moderator dan presenter TV Nasional Debbi Glenn, webinar di Kabupaten Kudus menghadirkan empat narasumber: Sapta Dinata Diana Alethia (Kaizen Room), Dr. Supranoto (dosen Universitas Jember), Reza Sukma Nugraha (dosen Universitas Sebelas Maret), Nanik Lestari (dosen Universitas Gadjah Mada) serta key opinion leader (KOL) seorang konten kreator Gina Sinaga. 

Webinar di Kudus dimulai pukul 13.00 WIB, mengusung tema "Eksistensi Literasi Digital dalam Peningkatan Partisipasi Publik".

Mengutip Supranoto, hadirnya teknologi internet telah membawa perubahan cara berinteraksi dan berkomunikasi. Namun seringkali mudahnya akses teknologi tidak dibarengi dengan etika masyarakat dalam berinternet. "Secara umum, berinternet mesti dengan etika dan etiket. Kita jalankan ketika berhubungan dengan pihak lain,“ ujarnya.

Supranoto lantas memberi tips etika berinternet. Yakni, jangan menulis menggunakan huruf besar, mengutip dari internet seperlunya, memperlakukan email sebagai pesan pribadi dan berhati-hati apabila  meneruskan pesan ke orang lain. Lalu, biasakan menggunakan format plain teks dan jangan sembarangan menggunakan HTML. "Yang terakhir, jangan kirimkan file yang berukuran besar tanpa izin terlebih dahulu dari penerima pesan," tuturnya.

Sedangkan etiket berinternet, seperti cara kita menulis email dengan ejaan yang benar dan kalimat sopan. Tidak menggunakan huruf kapital semua,  membiasakan menulis subjek email untuk mempermudah penerima pesan. Juga, menghargai privasi dan hak cipta orang lain, dan yang terakhir tidak menggunakan kata-kata vulgar. 

Sementara itu, Nanik Lestari menjelaskan ihwal pentingnya penguatan literasi digital. Kata Nanik,  kurangnya kecakapan digital masyarakat telah menimbulkan penggunaan media digital menjadi tidak optimal. 

Selain itu, lemahnya budaya digital memunculkan pelanggaran terhadap hak digital warga. “Ada risiko yang harus kita minimalisir sebagai pengguna dan pelaku medsos yang sehat dan waras,” ungkapnya. 

Meningkatnya kejahatan siber perlu pengguna teknologi untuk memproteksi perangkat digital dan merinci pentingnya menata jejak digital dengan cara me-listing dan mulai berhati-hati dalam bermedia. Tidak sembarangan mencantumkan data diri dan menggunakan media sosial dengan seperlunya.

Sedangkan Reza Sukma Nugraha menjelaskan soal digital culture, utamanya terkait munculnya banyak hal baru di era pandemi yang memaksa kita untuk lebih dekat dengan digitalisasi. “Semisal, memanfaatkan gawai untuk beraktivitas. Banyak pekerjaan yang bisa dimanfaatkan dengan menggunakan perangkatan digital,” ungkapnya.

Kegiatan Webinar Literasi Digital akan diselenggarakan oleh Kementrian Kominfo selama periode Mei hingga Desember nanti. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung percepatan masyarakat semakin cakap digital dalam memanfaatkan internet untuk meningkatkan kemajuan bangsa. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment