Media Sosial Sebagai Sarana Meningkatkan Toleransi dan Demokrasi
BREBES, 25 Juni 2021 – Kementerian Kominfo bersama Debindo menggelar acara webinar literasi digital secara virtual dengan topik ”Media Sosial Sebagai Sarana Meningkatkan Toleransi dan Demokrasi" di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (25/6/2021).
Dimulai pukul 13.30 WIB, webinar yang dipandu presenter TV Nabila Nadjib ini menghadirkan narasumber utama Rizqika Alya (Kaizen Room), Dinda Citra Azalia (Social Media Analyst), Aditia Purnomo (penulis lepas), Maryam Fithriati (Founder Pitakonan Studio and Management)
dan Nindy Gita (profesinal public speaker) sebagai key opinion leader (KOL).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Literasi Digital Nasional: Indonesia Makin Cakap Digital ini telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu.
Setiap narasumber webinar akan menyampaikan materi dari sudut pandang empat pilar utama literasi digital, yakni Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Aditia Purnomo selaku penulis lepas dalam kesempatan itu menyoroti soal
digital safety kaitannya dalam mengamankan diri dari bahaya dunia digital.
"Digital safety atau keselamatan digital merupakan sebuah gagasan atau konsep yang mengupayakan keselamatan ruang digital dari beragam resiko dan keamanan siber," kata Aditia.
Digital safety ini merupakan tindak lanjut dari Digital Security yakni sebuah istilah kolektif yang menjelaskan sumber daya yang digunakan untuk melindungi identitas online, data dan aset lainnya.
"Jadi jika Digital Security lebih banyak berbicara tentang bagaimana cara kita mengamankan akun digital, maka Digital Safety lebih banyak bicara bagaimana perilaku yang baik agar terhindar dari ancaman siber," lanjut Aditia.
Ada lima tingkatan Digital Security. Pertama, melalukan logout setelah masuk ke jejaring media sosial atau akun digital lainnya, kedua mengaktifkan pengaturan privasi di akun pribadi misalnya dengan melakukan two factor authentication, ketiga menggunakan password yang rumit dan kuat serta rutin menggantinya sebulan sekali, keempat periksa dan benahi alamat email yang dipakai untuk recovery, dan kelima hapus password yang tersimpan di browser.
Aditia mengatakan ancaman kejahatan siber kini memang lebih beragam sehingga patut diwaspadai.
"Tak hanya phising, hacking, dan spamming, tapi juga pencurian data identitas, pembajakan hingga penipuan online," ujar Aditia.
Padahal setiap hari kini masyarakat sebagian besar berinteraksi dengan ruang digital itu. Misalnya saat kerja menggunakan aplikasi seperti Sheet, Zoom, dan email. Lalu saat bermain medsos memakai Instagram, Twiter, Tik Tok dan Facebook.
"Bidang keuangan juga memakai aplikasi, misalnya untuk banking, market place, e-wallet, dan entertainmen biasanya memanfaatkan aplikasi seperti Netflix, Youtube dan Spotify," rinci Aditia.
Aditia mengatakan, berdasar penelitian waktu yang dihabiskan orang Indonesia mengakses internet 8 jam 52 menit. Sedangkan aplikasi yang paling banyak digunakan sesuai urutan posisi yakni Youtube, WhatsApp, Instagram, Facebook lalu Twiter.
Maryam Fithriati selaku Founder Pitakonan Studio and Management menyampaikan di era digital ini penting bagi pengguna memiliki etika digital.
"Ingatlah, etika adalah kesan awal orang melihat karakter pribadimu," kata Maryam.
Menurutnya setiap netizen punya tanggung jawab moral dalam penggunaan informasi. "Tanggung jawab ini harus berdasar nilai respek atau penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia dan hak asasi manusia," jelas Maryam.
Jadi penting untuk memahami etika berinternet. Sehingga dapat memiliki pengetahuan memilah informasi yang mengandung hoaks, ujaran kebencian, pornografi, perundungan dan konten negatif lainnya.
Di wilayah Kabupaten Brebes, Kementerian Kominfo RI akan menyelenggarakan berbagai kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021.
Kegiatan Webinar Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.
Masyarakat dapat terus memperoleh berbagai materi pelatihan literasi digital di akun media sosial@siberkreasi. (*)
Post a Comment