Jangan Sampai Jadi Korban, Ini 10 Langkah Melindungi Data Pribadi
WARTAJOGJA.ID : Kementerian Kominfo kembali melanjutkan webinar pelatihan literasi digital pada Rabu (2/6) yang antara lain dihelat untuk masyarakat Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam webinar yang mengusung tema besar "Dampak Literasi Digital Terhadap Transformasi Pembangunan Bangsa" itu hadir sejumlah narasumber menarik yang membuka wawasan baru pada 200 lebih peserta yang mengikuti.
Salah satu narasumber yang mendapat atensi adalah ketika perwakilan dari Indonesia Creative Cities Network Taty Aprilyana mengulas seputar keamanan digital untuk data pribadi.
Taty membagikan setidaknya 10 langkah praktis untuk melindungi data pribadi agar masyarakat tak menjadi korban kejahatan digital yang makin beragam jenis dan modusnya.
“Pertama, buatlah password berbeda di tiap perangkat dan platform,” ujar Taty.
Hal ini untuk mempersulit orang-orang yang hendak berniat buruk menggunakan data pribadi yang mudah diperoleh, misalnya tanggal lahir dan sebagainya.
Kedua, Taty menyarankan, masyarakat bisa menggunakan password yang sulit. “Password sulit itu misalnya kombinasi angka dan huruf atau random words,” kata dia.
Ketiga, Taty melanjutkan, lebih rajin mengganti passwordnya secara berkala. Lalu keempat, ia menyarankan saat bermain media sosial mengaktifkan menu setting privacy.
Perlindungan data pribadi juga disarankan Taty dengan langkah kelima. Yakni, meminimalisir memberikan data pribadi seperti tanggal lahir, alamat, dan nama ibu kandung.
“Keenam, hati-hati saat menggunakan wifi publik. Jangan lakukan transaksi keuangan dengan jaringan wifi,” katanya. Adapun langkah ketujuh Taty mengatakan cermat agar tak terjebak pada situs-situs jahat yang menyaru atau menyerupai tampilannya dengan situs yang sudah populer. “Berhati-hatilah juga dengan segala tautan yang diterima,” katanya.
Taty mengungkap tips kesembilan dalam melindungi data pribadi juga saat menginstal aplikasi di smartphone. "Terutama jika aplikasi itu meminta akses foto, kamera dan minta akses kontak,” tuturnya.
Sedangkan tips terakhir, Taty meminta para orang tua memperketat pengawasan kepada anak-anak saat menginstal aplikasi khusus yang diperuntukkan bagi anak-anak.
Sementara itu, narasumber lain dalam webinar, Iqbal Aji Daryono yang merupakan praktisi media sosial sekaligus penulis buku "Out of The Truck Box" mengatakan, ada sejumlah jebakan komunikasi di ruang digital yang patut diwaspadai masyarakat.
“Karena dalam ruang digital itu sekatnya kian kabur, imajinasi nir-identitas, dan pengguna cenderung gampang dan impulsif,” kata Iqbal.
Iqbal lalu meminta masyarakat lebih aware pada beragam informasi palsu yang kini makin mudah masuk media sosial dan seolah-seolah dikemas layaknya berita resmi.
“Untuk menghindari termakan hoaks, langkah minimal periksa berita, cek sumber medsos itu dan komparasikan dengan media massa resmi, lalu cek juga media massa yang memuatnya, serta googling sebagai pembanding,” pungkasnya. (Rls)
Post a Comment