News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Caketum Kadin Arsjad Rasjid : Bangkitkan Ekonomi Dengan 4 Pilar

Caketum Kadin Arsjad Rasjid : Bangkitkan Ekonomi Dengan 4 Pilar


Calon Ketua Umum (Caketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2021-2026 Arsjad Rasjid sambangi Yogyakarta Minggu petang (18/4/2021) untuk silaturahmi dan buka bersama.

WARTAJOGJA.ID : Calon kuat Ketua Umum (Caketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2021-2026 Arsjad Rasjid mengusung program menjanjikan untuk membawa pemulihan ekonomi bangsa di masa pandemi Covid-19 ini.

Arsjad yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Kadin itu memiliki program yang bernama 4 pilar untuk penguatan ekonomi nasional sebagai visi misinya.

" Program 4 pilar itu yakni penguatan kesehatan, ekonomi nasional-daerah, kewirausahaan-kompetensi, dan internalisasi organisasi-regulasi," kata Arsjad saat berbuka bersama kalangan pengusaha dan pengurus Kadin se Kabupaten/Kota di Ambarrukmo Hotel Yogyakarta Minggu petang (18/4/2021). 

Arsjad memaparkan setiap daerah memiliki tantangan dan karakteristik yang berbeda untuk pemberdayaan ekonominya. Namun yang pasti, kata dia, jiwa kewirausahaan harus bisa tetap tumbuh. 

"Kerjasama organisasi seperti kadin pusat-daerah serta asosiasi harus semakin kuat, untuk memecahkan tantangan di masa pandemi ini," katanya.

Arsjad Rasjid menyatakan roda perekonomian yang saat ini masih terus berupaya bangkit di tengah masih tingginya potensi penularan Covid-19.

"Pertama memang penting bagi kita mengurus kesehatan dulu barulah bisa bangkit benar secara ekonomi," kata Arsjad.


Calon Ketua Umum (Caketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2021-2026 Arsjad Rasjid sambangi Yogyakarta Minggu petang (18/4/2021) untuk silaturahmi dan buka bersama.

Arsjad mengungkapkan adanya program vaksinasi pemerintah saat ini menjadi harapan besar khususnya kalangan dunia usaha untuk menciptakan rasa aman. 

Dengan adanya rasa aman itu, maka aktivitas ekonomi akan berjalan dan perekonomian bisa pulih.

Namun menurutnya, bukan lantas sembari menunggu seluruh lapisan masyarakat divaksinasi, lalu dunia usaha diam saja. Ada yang perlu dipersiapkan untuk membangkitkan pemulihan ekonomi itu.

Arsjad mengungkapkan saat ini sebenarnya pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur pemulihan ekonomi itu. Misalnya selama pandemi ini pembangunan infrastruktur terus berjalan agar sesuai target.

"Pemerintah juga telah menyiapkan infrastruktur digital, termasuk membangun vokasi, kompetensi dan soft infrastructure berupa UU Cipta Kerja," katanya.

Sehingga ketika saat ini ada dua perang, yakni perang atau tantangan besar yakni berjuang melawan pandemi dan berjuang untuk membangkitkan ekonomi lagi, butuh banyak pejuang di masing-masing bidang itu.

"Untuk perang membangkitkan ekonomi itu butuh banyak pejuang yakni kalangan usaha, mikro, kecil, dan menengah. Semakin tambah banyak pengusaha mikro, kecil, menengah ini semakin banyak membuka lapangan kerja yang banyak, dan memungkinkan percepatan pemulihan ekonomi itu," katanya.

Arsjad mengingatkan pemerintah telah banyak memberi insentif untuk berbagai industri agar cepat pulih. Namun insentif tiap industri harus disesuaikan kondisinya dan jenisnya.

"Seperti dokter memberi obat, penyakit itu obatnya beda-beda tergantung penyakitnya, seperti halnya insentif untuk dunia usaha yang diberikan, harus juga menyesuaikan," kata Arsjad.

Bos dari perusahaan Indika Energi itu menambahkan, fondasi menguatkan perekonomian nasional ditandai salah satunya dengan kuatnya sektor perekonomian mikro kecil menengah.

Untuk Yogyakarta yang perekonomiannya didominasi sektor kecil menangah, Arsjad merasa prihatin karena roda penggerak UMKMnya yakni berupa sektor wisata kini paling terdampak.

"Pariwisata tak bisa dilepaskan dari ekonomi kreatif, maka industri wisata Yogya yang kini terdampak bisa mulai menggarap kreatifitas untuk membangkitkan lagi ekonominya," ujarnya.

Arsjad mencontohkan misalnya di kawasan tempat ibadah, bisa dibangun yang namanya warung inovasi. Tempat dimana mentoring UMKM di sekitarnya. Sehingga selain warga usai beribadah bisa sekalian belajar ekonomi. Bagaimana membuat badan usaha layak sehingga mempermudah akses perbankan. 

"Karena kunci UMKM itu kan mau tak mau pendanaan, bagaimana mendapat pendanaan dari bank kalau tak ada bukunya, itu kuncinya pembukuan," kata Arsjad.

Arsjad mencontohkan dirinya di Pekalongan telah mendirikan Rumah Batik. Di tempat itu perajin tak sekedar diajari membatik namun juga dididik intens menguasai dunia digital untuk membantu pemasaran mereka di masa pandemi ini. (poin/jap)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment