News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Stafsus Presiden Apresiasi Pameran Patriot Bangsa Beteng Vredeburg

Stafsus Presiden Apresiasi Pameran Patriot Bangsa Beteng Vredeburg

 
Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana (kiri) menyambangi pameran Patriot Bangsa di Museum Beteng Vredeburg Yogyakarta Jumat 12 Maret 2021.


WARTAJOGJA.ID: Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana menyambangi pameran Patriot Bangsa di Museum Beteng Vredeburg Yogyakarta Jumat 12 Maret 2021.

Hadir mendampingi kunjungan stafsus itu Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Suharja dan jajarannya.

Koordinator Staf Khusus Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana dalam lawatan itu mengapresiasi pameran yang digelar Museum Vredeburg sebagai salah satu heritage di bawah pengelolaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yant tetap menggeliat di masa pandemi Covid-19 ini.

“Kami apresiasi dengan kegiatan pameran yang bisa diakses masyarakat secara daring oleh Museum Vredeburg ini. Pameran yang disajikan juga bisa mengikuti perkembangan jaman, ini menjadi langkah bagus bagi museum sebagai heritage cagar budaya,” kata Ari.

Ari mencontohkan, dalam pameran itu, tak hanya ditampilkan obyek-obyek statis berupa koleksi sejarah dari museum saja. Namun juga sudah menghadirkan wahana-wahana yang didukung artificial inteligence dan diorama berbentuk digital.


Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana duduk diapit patung Jenderal Soedirman dan Ir. Soekarno dalam pameran Patriot Bangsa di Museum Beteng Vredeburg Yogyakarta Jumat 12 Maret 2021.


“Sehingga pengunjung jika menikmati pameran ini tidak akan bosan,” ujarnya.

Bagi wisatawan yang tengah berlibur di Yogyakarta pada momentum Isra Miraj dan Nyepi akhir pekan ini, tak perlu kecewa karena belum bisa secara fisik menyambangi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Hal ini disebabkan karena Yogyakarta masih menjalankan kebijakan PPKM Mikro hingga 22 Maret 2021 nanti.

Museum Vredeburg sendiri selama masa pandemi ini tetap menggeliat. 

Museum yang dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu kini tengah menggelar pameran temporer bertema Patriot Bangsa Merebut Ibu Kota.

Pameran yang digelar untuk memperingati peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949 ini cukup unik dan tetap bisa diikuti hingga 31 Maret nanti secara daring via media sosial Vredeburg.

Wisatawan bisa melihat beragam koleksi benda bersejarah yang menjadi saksi bisu perebutan kedaulatan Indonesia dari Belanda, khususnya di Yogyakarta. 

“Dalam pameran ini disajikan koleksi benda-benda dari 13 tokoh patriot bangsa yang berperan dalam merebut ibu kota Yogyakarta dari Belanda saat itu,” ujar Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Suharja.

Pada pintu masuk halaman depan Vredeburg, sejumlah patung raksasa setinggi 3 meter menyambut pengunjung. 


Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana menyambangi pameran Patriot Bangsa di Museum Beteng Vredeburg Yogyakarta Jumat 12 Maret 2021.


Patung-patung itu menggambarkan suasana ketika Panglima Besar Jenderal Soedirman tengah memimpin gerilya di atas tandu yang dikawal 7 pengawal intinya.

Dari halaman depan itu, menuju ruang utama pameran yakni Ruang Sultan Agung lantai dua di mana puluhan koleksi benda bersejarah dipajang. 

Salah satu koleksi yang menarik adalah tempat tidur Jendral Soedirman. Dalam perjuangan gerilyanya, diketahui Soedirman sering singgah di tempat penduduk di Yogyakarta yang kala 1949 itu menjadi ibukota Indonesia. 

Salah satu yang disinggahi Soedirman adalah rumah Hadi Siswanto, yang berada di Piyungan, Srimartani, Bantul, Yogyakarta.  

Di rumah itu, Soedirman disediakan sebuah tempat tidur untuk istirahat dalam perjalanannya sebelum memasuki Kota Yogyakarta.

Kemudian, di sudut lain, ada juga sebuah mortir yang pernah digunakan pasukan yang dipimpin Komandan Wahkreise III Letkol Soeharto saat melakukan serangan balasan pada Belanda.

Tak kalah menariknya koleksi tongkat komando dan sepatu sang kolonel Gatot Soebroto saat menjabat sebagai Panglima Divisi II atau Gubernur Militer II yang membawahi wilayah Solo ikut dipamerkan. 

Koleksi tongkat dan sepatu bot ini jadi saksi saat serangan pasukan di Solo dan Yogya digencarkan bersamaan dengan tujuan memecah pasukan Belanda. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment