News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pandemi, Indonesia Punya Peluang Besar Tingkatkan Pendidikan Berkelas Dunia

Pandemi, Indonesia Punya Peluang Besar Tingkatkan Pendidikan Berkelas Dunia


Peserta Webbinar Forum Pemimpin  Internasional Pendidikan
Di Indonesia Selasa (30/3)
WARTAJOGJA.ID: Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. 

Meski demikian, teknologi tidak akan dapat menggantikan peran guru, dosen, dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi. 

Situasi pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu dalam menggunakan teknologi lebih optimal untuk mengembangkan dunia pendidikan. Khususnya penididikan di Indonesia.
 
Deputi Menko Perekonomian Republik Indonesia, Dr Rizal Affandi Lukman mengatakan, Pandemi Covid-19 telah memukul berbagai sektor, termasuk di dalamnya  dunia pendidikan. 

Namun demikian, investasi di dunia pendidikan tidak boleh berhenti pada masa pandemi. Sebaliknya dunia pendidikan harus terus bergerak mencari celah, agar bisa tetap terus eksis. 

Siapa tahu justru, pendidikan kita bisa menjadi pendidikan kelas dunia. Kondisi ini justru bisa menjadi momentum kebangkitan pendidikan perguruan tinggi di tanah air.

Sebab pasar yang dibutuhkan sudah ada, tinggal melengkapi sarana dan prasarana terutama teknologi informasi yang bisa diakses di seluruh dunia.

Berkaitan dengan itu, pemerintah Indonesia tetap terus mendukung investasi di pendidikan tinggi supaya pendidikan tinggi Indonesia bisa menjadi pendidikan kelas dunia.

"Saat pemerintah terus berusaha memulihkan perekonomian akibat Covid-19, pemerintah juga terus meningkatkan kualitas SDM lewat pendidikan,'' terang dia dalam Webinar Dialog Global bersama Nelnet International, KADIN Indonesia, dan Indonesia Australia Business Council (IABC) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Selasa (30/3).

Karena, menurut Dr Rizal Afandi, pendidikan merupakan pilar yang paling penting salah satu langkah penting dalam meningkatkan SDM adalah dengan berinvestasi di sektor pendidikan tinggi. 

Sebab, lanjut dia, pendidkan tinggi dapat mendorong peningkatan kemampuan pemanfaatan teknologi, kesehatan masyarakat, hingga pemulihan ekonomi.

Peserta Webbinar Forum Pemimpin  Internasional Pendidikan
Di Indonesia Selasa (30/3).

Oleh karena itu, untuk mewujudkan itu pemerintah melibatkan dunia bisnis dan industri dalam membangun pendidikan tinggi dalam bidang sains dan teknologi.

Untuk menyelaraskannya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga memberikan insentif dengan total anggaran (matching fund) sekitar Rp 250 miliar rupiah.

Rizal dalam kesempatan itu juga menyampaikan pentingnya kerja sama pendidikan tinggi antarnegara, misalnya dengan Australia maupun dengan negara lain.

Manfaat kolaborasi Indonesia-Australia, lanjut dia, khususnya untuk pendidikan adalah tingginya ekspor jasa Australia ke Indonesia senilai $ 899 juta pada tahun 2018.

Indonesian-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) menjamin, mengirim para ahli Australia untuk pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan tertentu dapat memberikan layanan lewat bisnis yang dimiliki Australia di Indonesia.

Menurut dia, ini menguntungkan bagi pelajar Indonesia karena akan meningkatkan akses mereka ke pelatihan keterampilan kelas dunia di seluruh Indonesia tanpa pelatihan kebutuhan perjalanan internasional.

Forum ini  mempertemukan para pemikir, pembuat kebijakan, pelanggan, mitra, serta praktisi dari seluruh dunia untuk membantu memecahkan beberapa tantangan pendidikan terpenting di zaman kita. Diketahui,  pandemi menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas terhadap penggunaan teknologi, bukan hanya transmisi pengetahuan, tapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik.

Presiden Nelnet Business Services, DeeAnn Wenger menyampaikan, senang bisa bekerjasama dengan mitra-mitra termasuk Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dan Indonesia Australia Business Council/IABC, karena menyatukan dunia praktik terbaik untuk kepentingan semua.

Menurutnya, Nelnet Business Services bermitra dengan lebih dari 11.000 sekolah K-12 dan 1.200 lembaga pendidikan tinggi di seluruh dunia untuk membantu mereka menanamkan praktik terbaik dalam organisasi mereka.

Salah satu materi yang dikupas dalam Webbinar Forum Pemimpin  Internasional
Pendidikan 
Di Indonesia Selasa (30/3). 

Pengalaman Nelnet International membantu dalam memberdayakan sekolah dan institusi pendidikan tinggi Indonesia agar menjadi pemimpin internasional dalam berhasil berinovasi dan beradaptasi dengan pembelajaran online.

Sementara Presiden Nasional IABC dan Ketua Komite Bilateral Australia KADIN Indonesia, George Iwan Marantika mengatakan, pandemi Covid-19 telah mempercepat pergerakan menuju digitalisasi pendidikan dan menggabungkan beberapa model pembelajaran di seluruh dunia. 

Pandemi Covud-19 juga menciptakan tantangan infrastruktur serta memperluas kapasitas sektor untuk perubahan. Covid-19 telah mendefinisikan ulang model pengajaran dan pembelajaran. 

Konsep universitas, menurut George Iwan Marantika, akan didorong oleh teknologi, dengan kemampuan para pemimpin perguruan tinggi untuk beradaptasi dan menemukan kembali kampus mereka sebagai faktor kunci keberhasilan. (Rls/***)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment