News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Anggota MPR RI Cholid Mahmud : Ekonomi Indonesia Bisa Jadi ke-5 Terbesar Dunia Pada 2045

Anggota MPR RI Cholid Mahmud : Ekonomi Indonesia Bisa Jadi ke-5 Terbesar Dunia Pada 2045


Anggota MPR RI Cholid Mahmud (kiri) dan Prof Muhammad Chirzin



WARTAJOGJA.ID : Anggota MPR RI Cholid Mahmud memaparkan tahun 2045 Indonesia akan berusia 100 tahun. Prospek dan potensi ini telah disadari oleh pemerintah. 

Cholid menyebut jika dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) 2019 lalu. Bapenas menyampaikan bahwa  potensi ekonomi Indonesia akan mencapai puncaknya tahun 2045. 

"Indonesia akan menjadi negara maju dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar ke-5 di dunia. Namun Indonesia juga akan menghadapi 10 perubahan besar di tingkat global di mana jumlah penduduk dunia diperkirakan akan mencapai 10 miliar jiwa dan penduduk Indonesia mencapai 319 juta jiwa," kata Cholid 
saat  Sosialisasi MPR RI Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, Bhinneka Tinggal Ika dan NKRI di Gedung Serbaguna Kantor Perwakilan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI DIY Jalan Kusumanegara Yogyakarta Sabtu (20/3/2021).

Dalam sosialiasasi yang juga dihadiri narasumber Guru Besar UIN Sunankalijaga Yogyakarta Prof Dr Muhammad Chirzin M Ag serta Dr KH Tulus Musthofa Lc MA itu, Cholid mengatakan dari jumlah tersebut, 223 juta jiwa atau sekitar 70 persen penduduk Indonesia masuk dalam kelas pendapatan menengah.

"Di tahun yang sama, diperkirakan 71 persen dati total output dunia dikontribusi oleh negara berkembang, dengan Asia menyumbang sebesar 54 persen," katanya.

Indonesia berpotensi menjadi negara maju dengan kekuatan ekonomi ke-5 terbesar di dunia pada 2045 dengan PDB sebesar USD 7,4 triliun. 

Potensi-potensi ini tidak akan terwujud sama sekali jika bangsa Indonesia tidak menyiapkan secara serius. 

"Kepada siapa NKRI ini berharap ? Tidak ada lain kepada para pemuda generasi bangsa, para mahasiswa dan pelajar generasi milleneal," kata Cholid.

Diperlukan dua strategi dalam menacapai cita-cita di atas yaitu pendidikan professional dan menyiapkan generasi negarawan. 

Dua strategi ini ditempuh dengan jalan pendidikan karena pendidikan kunci pembangunan SDM ke depan. Oleh karena itu pemerintah sudah seharusnya menyelesaiakan masalah-masalah pendidikan. Mulai dari isu harga pendidikan, ketimpangan pembangunan fasilitas, manajemen ujian nasional, jumlah jam belajar (full day school), hingga pembaruan kurikulum dan guru. 

Untuk menghasilkan generasi yang bisa membawa Indonesia menjadi negara maju pada tahun keseratus, maka reformasi komprehensif di bidang pendidikan mutlak dibutuhkan.

Kedua, menyiapkan generasi negarawan/statesman. Negara Indonesia menganut system demokrasi dalam system kenegaraannya. Keberadaan partai politik dan legislator menjadi keniscayaan yang tidak bisa ditinggalkan. 

"Akan tetapi dewasa ini politisi selalu dirundung masalah korupsi. Nampaknya para politisi ini tidak ingin melewatkan kedudukannya untuk memperkaya diri. Situasi ini tentunya harus dirubah agar kepercayaan masyarakat kepada partai politik lebih baik," katanya.

Penyiapan generasi negarawan dengan pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi serta pendidikan politik internal di lingkungan partai politik kepada para kadernya. Figur-figur negarawan perlu ditampilkan agar menjadi teladan bagi para generasi muda seperti Mohammad Hatta (Bung Hatta) , M. Natsir, Wahid Hasyim, Agus Salim, dan lain-lain. 

Guru Besar UIN Sunankalijaga Yogyakarta Prof Dr Muhammad Chirzin mengatakan moral adalah kunci penyiapan generasi. Tiap-tiap bangsa mempunyai cara berjuang dan kepribadian sendiri, yang terwujud dalam  kebudayaannya, wataknya, politiknya, perekonomiannya.

“Tidak ada bangsa yang dapat mencapai kebesaran jika tidak percaya kepada suatu pandangan hidup yang memiliki dimensi-dimensi moral guna menopang peradaban besar,” ungkapnya.

Sedangkan Guru Besar Tafsir Al Quran yang juga Ketua Umum MUI dan FKUB Kota Yogyakarta ini menjelaskan Indonesia sangat membutuhkan generasi muda yang berkualitas. Di tangan para pemuda urusan umat, dan di dalam ketangguhannya kejayaannya (cak/rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment