News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Anggota DPRD Kota Jogja Bambang Seno Baskoro : Tak Tepat Pengelolaan, Sampah Bisa Jadi Ancaman Serius

Anggota DPRD Kota Jogja Bambang Seno Baskoro : Tak Tepat Pengelolaan, Sampah Bisa Jadi Ancaman Serius


Anggota DPRD Kota Yogyakarta Bambang Seno Baskoro, ST atau 'Pak BSB' (kemeja putih) saat berdialog dengan masyarakat.


WARTAJOGJA.ID: Anggota DPRD Kota Yogyakarta Bambang Seno Baskoro, ST yang akrab dipanggil 'Pak BSB' menyatakan keberadaan sampah di setiap kota di Indonesia pasti akan menjadi masalah serius bilamana tata pengelolaannya kurang tepat.

Pimpinan Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Yogya  itu menganalisa, di Kota Yogyakarta yang memiliki luasan 32 km persegi dengan jumlah penduduk sekitar 450.000 jiwa, diketahui juga menjadi penghasil sampah sangat besar sehingga butuh penanganan serius.

"Terlebih Kota Yogyakarta menjadi pusat ibu kota DIY yang menjadi pusat perkantoran, perekonomian dan juga menjadi kota pendidikan, otomatis sampah yang dihasilkan pun sangat besar," kata BSB Jumat 26 Februari 2021.


Anggota DPRD Kota Yogyakarta Bambang Seno Baskoro, ST yang akrab dipanggil 'Pak BSB' 

Dari data yang ditemukan, BSB mencatat, hanya dalam 1 hari sampah yang dihasilkan di Kota Yogyakarta rata-rata bisa 300 ton/ hari. Apabila volume sampah sebesar itu tidak dikelola dengan management yang komprehensif, jelas akan menjadi ancaman tersendiri bagi Kota Yogyakarta dan penduduknya.

BSB tak menepis, bahwa berbagai macam program dalam mengurangi dan mengelola sampah dari sumbernya sudah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Yogyakarta. Baik itu untuk sampah organik dan anorganik. Tak ketinggalan, peran masyarakat juga sudah cukup aktif seperti lewat Bank Sampah dan upaya lainnya.

"Namun harus diakui, upaya mengelola sampah itu belum signifikan hasilnya. Data yang ada, pengurangan sampah dari program Bank Sampah, catatan kami baru bisa mengurangi 2% dari sampah yang ada. Dari penyedia jasa rongsok  yang ada di Kota Yogyakarta, data yang ada juga baru bisa mengurangi sampai 20% sampah yang ada," kata BSB.


Anggota DPRD Kota Yogyakarta Bambang Seno Baskoro, ST atau 'Pak BSB' (kemeja putih) saat berdialog dengan masyarakat.

BSB melanjutkan kondisi saat ini Kota Yogyakarta dalam membuang sampah  tergantung penuh dengan kondisi TPA Piyungan. Kondisi TPA Piyungan sendiri saat ini secara usia pemanfaatannya sebenarnya sudah selesai dan statusnya tengah diperpanjang usia pemanfaatannya.

Dari hal tersebut BSB selaku anggota Komisi C menyampaikan bahwa dari data di atas akan  menjadi ancaman bagi warga masyarakat kota Yogyakarta terkait masalah sampah.

"Dan perlu adanya keseriusan dan inovasi program di dalam menangani sampah di Kota Yogyakarta.
Program yang saya usulkan adalah adanya kampung untuk pilot projects  adanya pengelolaan sampah berbasis kampung untuk merubah sampah anorganik menjadi bahan bakar minyak hal ini akan mengurangi sampah dan juga untuk peningkatan ekonomi wilayah," ujarnya.

Yang kedua untuk toko jejaring tidak menyiapkan kantong plastik belanja dan toko jejaring harus ikut berperan untuk bisa membeli kembali  bungkus produk yant dijual oleh toko jejaring tersebut.

BSB juga mengusulkan untuk Bank Sampah di  Kota Yogyakarta diarahkan untuk mendaurulang sampah agar diproduksi menjadi  perlengkapan perkantoran (stofmap, tas dan lainnya) dan dikeluarkan surat edaran dari Walikota untuk mewajibkan ASN di Kota Yogyakarta membeli produk dari Bank Sampah dari masyarakat itu.

"Dengan program tersebut masyarakat ekonomi juga meningkat, sampah terkurangi signifikan dan ASN serta pihak swasta ikut berperan. Kalau tidak diawali dari sekarang dan dengan program yang luar biasa dengan inovasi untuk Kota Yogyakarta, pasti ancaman sampah hanya menunggu waktu saja," pungkas BSB selaku pimpinan Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Yogyakarta itu. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment